Ketika mengunjungi ke Baitullah memang ada guide nya untuk mengarahkan seluruh rangkaian ibadah ini. Tetapi alangkah baiknya kalian mengetahui tentang tata cara haji. mari kita simak tata cara ibadah haji berikut ini
Tata Cara Ibadah Haji
Setiap satu tahun sekali seluru umat islam di penjuru dunia berdatangan ke Makkah. Sebelum berangkat ke tanah suci, semua calon haji dituntut untuk paham mengenai tata cara haji yang benar.
Berikut ini merupakan tata cara ibadah haji:
- Ihram
- Wukuf
- Thawaf ifadhah
- Sa’i
- Berada di Muzdalifah
- melontar jumroh aqabah
- mencukur rambut
- melontar 3 jumrah
- bermalam di mina
- thawaf wada
Ihram
Cara pertama ialah melakukan ihram. Kegiatan ini termasuk wajib bagi sahnya haji. Dimulai dari miqot (tempat tinggal) masing-masing. Sambil berniat menjalankan haji dan membaca kalimat talbiyah. Kegiatan ini wajib memakai pakaian ihram.
Sebelum melakukan aktivitas ini dianjurkan untuk mandi:
- Mandi
- Wudhu
- Memotong kuku
- memotong kumis
- memotong bulu di ketiak dan kemaluan
Waktu pelaksanaannya dimulai dari bulan syawal sampai 9 Dzulhijjah.
Wukuf
Tata cara haji kedua ialah melakukan wukuf. perjalanan selanjutnya wukuf di Padang Arafah. di tempat ini para jamaah berdoa kepada Allah dan meminta ampun kepada-Nya.
Keberadaan di sini mulai tanggal 9 Dzulhijjah ketika tergelincirnya matahari, sampai terbitnya fajar pada 10 Dzulhijjah. Jadi selain waktu itu tidak termasuk wukuf.
Thawaf Ifadhah
Di masjidil haram, para jamaah mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh kali. Sebelum menjalankannya, membaca niat “nawaitu an athufa bil baitil ‘atiiqi sab’ata asywath”. kemudian berkeliling sambil mengumandangkan talbiyah.
Pelaksanaannya dimulai tengah malam, tepatnya tanggal 10 Dzulhijjah sampai kapan saja. Namun lebih baiknya dilakukan pada hari hari tasyriq (11,12,13 Dzulhijjah). Menutup aurat menjadi syarat thawaf.
Sa’i
tata cara haji selanjutnya berlari kecil-kecil di antara dua bukit. Shafa dan Marwa namanya. Waktu pelaksanaannya setelah thawaf. aktivitas ini dilakukan sebanyak 7 kali. Penghitungannya dari shafa ke marwa
Prosedur sa’i diawali dengan niat kemudian dari shafa menuju lampu hijau pertama dengan berjalan biasa. dari tempat pertama ke lampu hijau kedua berlari-lari kecil. kemudian menuju marwa dengan jalan biasa.
sampai disana berdiri menghadap ka’bah dengan mengangkat tangan sambil membaca bismillahi allahuakbar.
Berada di Muzdalifah
Menginap (mabit) di muzdalifah untuk orang sehat wajib hukumnya. Dimulai setelah waktu maghrib sampai bulan 10 Dzulhijjah bertepatan dengan terbitnya fajar. boleh meninggalkannya ketika masa mabit selesai lewat tengah malam
Di tempat ini orang-orang mengambil batu sebesar kerikil sebanyak 49 atau 70 butir. Batu tersebut nanti digunakan untuk melempar jumroh.
Melontar jumroh aqabah
Melemparnya sebanyak 7 batu. tidak boleh 7 batu sekaligus, harus satu-satu. waktunya pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Mencukur rambut
tata cara haji setelah melontar jumroh ialah disarankan untuk mencukur rambutnya. minimal tiga helai rambut. boleh juga jika mau digundul.
Melontar 3 jumroh
Selanjutnya adalah melontar 3 jumroh. hal ini dilaksanakan pada hari tasyriq, yaitu pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah. tempat melempar jumroh ada tiga
- Jumrah ula
- Jumrah Wustha
- Jumrah aqabah
Bermalam di Mina
Menginap di Mina pada malam 11, 12, 13 Dzulhijjah. Nafarnya (meninggalkan Mina) setelah melempar tiga jumrah. Nafar terbagi menjadi awal dan tsani.
Nafar awal berarti hanya menginap selama dua malam saja. sementara Nafar tsani bermalam selama tiga malam.
Thawaf Wada
Perjalanan ibadah atau tata cara haji terakhir yaitu thawaf wada, dijuluki juga dengan perpisahan. para jamaah melaksanakannya ketika akan meninggalkan Makkah. Setelah itu, orang-orang tidak diperkenankan kembali ke hotel untuk menginap.
teruntuk orang-orang yang sakit dan haid tidak wajib melakukannnya. Cukup memanjat doa di pintu Mesjidil Haram. Bahkan tidak dikenai denda
Nah, sekarang kalian sudah paham alur melaksanakan yang baik dan benar semoga bermanfaar bagi kita