Pendahuluan
Pada tahun 2013, Darunnajah mendapatkan amanah wakaf tanah seluas 1.778 m² dan bangunan seluas 108 m². Wakifnya adalah Hj. Habibah, istri dari almarhum Prof. Dr. Daud Ali, mantan Dekan dan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Ibu Hj. Habibah adalah putri dari bapak Mohamad Amin, seorang demang dizaman penjajahan Belanda. Bangunan yang ada masih berarsitektur lama gaya Belanda. Lahan wakaf terletak di Jl. Arraw, kelurahan Sumur Meleleh, kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu, berjarak ±50 meter dari TK Katholik St. Corolus, 30 meter dari SD St. Corolus dan 700 meter dari Gereja Katholik Santo Yohanes. Lembaga pendidikan Katholik itu sudah beroperasi sejak awal abad ke-20.
Darunnajah memutuskan bahwa lahan tersebut menjadi Ma’had Tahfizhul Qur’an (Pesantren untuk menghafal Al-Qur’an) Mohamad Amin Darunnajah 15. Dengan harapan kelak lahir dari sekolah ini putra putri muslim yang mengenal Al-Qur’an, menghafal dan mengamalkannya.
Kepengurusan di Ma’had Tahfizhul Qur’an Mohamad Amin Darunnajah 15 Bengkulu telah 3 kali mengalami pergantian. Yaitu pada tahun 2013 s/d 2014 oleh Ust. Saifullah Kamali, tahun 2014 s/d Juni 2018 Ust. Sohib, dan Juli tahun 2018 hingga kini Ust. Triyono. Model pendidikan di sini adalah TPQ (Taman Pendidikan al-Qur’an).
Keberadaan Ma’had Tahfizhul Qur’an Mohamad Amin Darunnajah 15 Bengkulu ini sangat disambut baik oleh masyarakat sekitar dan sangat diharapkan kiprah dan sumbangsihnya dalam mensyiarkan agama Islam. Mengingat pondok ini berdiri di tengah masyarakat muslim yang berdampingan dengan yayasan Kristen terbesar di Bengkulu “Corolus” dan kampung Cina, serta berada di kawasan wisata.
Juli tahun 2018, Ma’had Tahfizhul Qur’an Darunnajah 15 Mohamad Amin mulai bergeliat, gerakan silaturrakhmi ke para tokoh masyarakat serta proses belajar mengajar yang menarik minat para anak kecil, dewasa dan orang tua. Kini Ma’had Tahfizhul Qur’anMohamad Amin Darunnajah 15 Bengkulu membina 270 santri yang datang dari Sumur meleleh dan dari luar Sumur Meleleh, bahkan berasal dari luar kecamatan Teluk Segara. Santri disini dimulai dari anak-anak berusia 3 tahun hingga dewasa berusian 50-an tahun.
Visi Dan Misi Ma’had Tahfizhul Qur’an Mohamad Amin Darunnajah 15 Bengkulu
Visi TPQ Mohamad Amin Darunnajah 15 Bengkulu “Mencetak Generasi Qur’ani“.
Misi TPQ Mohamad Amin Darunnajah 15 Bengkulu:
- Menanamkan panca jiwa pada santri, yaitu: jiwa keihlasan, jiwa kesederhanaan, jiwa kemandirian, jiwa ukhuwah islamiyyah, dan jiwa kebebasan.
- Menanamkan kecintaan pada Al-Qur’an dan sunnah nabi.
- Menanamkan cara baca Al-Qur’an yang benar.
Kegiatan Santri TPQ Mohamad Amin Darunnajah 15 Bengkulu
Kegiatan di TPQ Mohamad Amin Darunnajah 15 Bengkulu tidak hanya mengaji, tetapi ada juga kegiatan lainnya yang diselenggarakan sebagai inovasi pembelajaran. Kegiatan selain mengaji tersebut seperti;
- Jum’at bersih.
- Perlombaan memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia.
- Maulid Nabi.
- Nisfu Sya’ban.
- Karnaval menyambut tahun baru Hijriyyah.
- Karnaval menyambut hari Santri Nasional
- Memperingati acara-acara penting lainnya
- dll
Keadaan Guru dan Santri TPQ Mohamad Amin Darunnajah 15 Bengkulu
Guru merupakan tenaga pendidik yang berperan aktif dalam sebuah kegiatan belajar mengajar di suatu lembaga pendidikan. Guru merupakan jabatan profesional yang memberikan layanan ahli dan menuntut persyaratan kemampuan yang secara kademik maupun secara professional dapat diterima oleh pihak dimana guru bertanggungjawab. Guru sebagai penyandang jabatan professional harus disiapkan melalui program pendidikan yang relative panjang dan dirancang berdasarkan standar kompetensi guru.
Adapun mengenai dewan guru di TPQ Mohamad Amin Darunnajah 15 Bengkulu, mereka berasal dari Jawa yang telah ditugaskan oleh yayasan Darunnajah. Jumlah guru yang mengajar di TPQ Mohamad Amin Darunnajah 15 Bengkulu ada 2 orang. Dengan latar belakang pendidikan ustadz Triyono adalah alumni pondok pesantren salaf Semarang Jawa Tengah yang juga telah mengampu TPQ di daerah Kendal selama 28 tahun, juga telah menyelesaikan tashih di lembaga Ma’arif Kendal Jawa Tengah. Dan ustadzah Aufa yang telah menyelesaikan tashih-nya di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Solo dan Pondok Pesantren Miftahul Huda Kaliwungu Kendal Jawa Tengah.
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat keadaan guru di TPQ Mohamad Amin Darunnajah 15 Bengkulu, bahwa guru yang mengajar memiliki dasar pengetahuan pendidikan agama dan telah lulus tashih.
Sedangkan mengenai keadaan santri di TPQ Mohamad Amin Darunnajah 15 Bengkulu masih belum mukim, mereka pulang ke rumah masing-masing setelah selesai mengikuti pembelajaran iqro’.
Santri yang mengikuti proses pembelajaran di TPQ Mohamad Amin Darunnajah 15 Bengkulu berjumlah 160 santri yang berasal dari Sumur meleleh dan dari luar Sumur Meleleh seperti Malabro, Berkas, Citra, Pasar Baru, Pasar Minggu, Pintu Batu, Pondok Besi, Kampung Bali, dan yang diluar kecamatan Teluk Segara seperti Hibrida, Kandang Mas, Tengah Padang. Sawah Lebar, Rawa Makmur dan Nakau. Santri yang belajar mulai dari anak- anak berusia 3 tahun hingga dewasa berusian 50-an tahun.
Santri dibagi ke dalam 3 waktu belajar dan dibagi kelasnya sesuai tingkatan jilid iqro’. Bagi yang tingkatan iqro’nya sudah tinggi, mereka diajarkan untuk membimbing adik-adik tingkatan mereka. Hal ini selain untuk mempercepat proses pembelajaran, juga untuk kaderisasi.
Tata Tertib TPQ Mohamad Amin Darunnajah 15 Bengkulu
Untuk menumbuhkan semangat para santri dalam mengikuti pembelajaran iqro’, maka TPQ Mohamad Amin Darunnajah 15 Bengkulu membuat peraturan yang harus dipatuhi, yaitu:
- Para santri harus menggunakan pakaian muslim dan muslimah.
- Setiap santri harus memiliki iqro’ dan Al-Qur’an. Santri tidak boleh saling meminjam iqro’ dan Al-Qur’an.
- Setiap santri harus memiliki dan membawa buku prestasi.
- Setiap santri harus membawa alat tulis masing-masing.
- Santri putra harus bermain dengan santri putra. Begitu pula sebaliknya, santri putri harus bermain dengan santri putri.
- Menjaga kebersihan dan kerapian kelas.
- Berperilaku sopan terhadap guru dan teman.