Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Menjadi Alumni dengan Lulusan Terbaik, Siapa Takut?

in the school

Menjadi lulusan terbaik tentu harapan semua orang. Orang yang berhasil bukan orang yang memiliki kemampuan di bidang tertentu, tetapi orang yang berhasil adalah orang yang memiliki ghirah atau kemauan dan semangat berusaha yang tinggi. Kemampuan memang penting tetapi jika tidak dikembangkan akan sia-sia. Begitu pula dalam Belajar.

Sebagaimana yang telah Allah janjikan, bahwa Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman dan orang yang berilmu. Menurut pandangan Islam, tidak cukup seorang memiliki ilmu yang tinggi jika tidak disertai dengan keimanan yang kuat. Karena ilmu yang tinggi tanpa disertai dengan iman yang kuat akan membawa mudhorot yang besar. Sedangkan orang yang beriman, dapat menguasai  dan mengamalkannya dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah.

يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَـٰتٍ۬

ۚ“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”

Salah satu komponen penting dalam kegiatan belajar mengajar adalah ujian. Ujian menjadi tolok ukur dalam penguasaan siswa terhadap materi pelajaran serta menjadi bahan evaluasi terhadap kurikulum dan metode dalam kegiatan belajar mengajar. Seperti yang sering kita dengar bahwa:

أَلْإِمْتِحَانُ يُكْرَمُ الْمَرْءُ أَوْ يُهَانُ

“Dengan ujian seseorang bisa manjadi mulia atau terhina”.

Apa yang kamu pikirkan, ketika mendengar kata UJIAN?

Seringkali ujian ini menjadi hal yang menakutkan dan menjadi rangkaian yang sangat melelahkan. Entah karena kurangnya kepahaman akan pelajaran yang sudah disampaikan, malas mengulang pelajaran yang lalu, atau tidak mempunyai buku-buku pendukung dalam belajar.

Ujian itu mudah kok !

Mudah ketika dihadapi dengan penuh kesiapan, baik lahiriyah maupun batiniyah. Karena segala sesuatu tanpa persiapan akan terlaksana dengan maksimal. Apa saja kiat-kiat dalam menghadapi ujian tersebut? Berikut penjelaannya.

  1. Memperbaiki Niat

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya.

Segala pekerjaan tergantung kepada niatnya. Lalu apa niatmu dalam belajar? Apakah hanya untuk mendapatkan peringkat pertama? Apakah hanya sebagai syarat untuk mendapatkan ijazah? Jika iya, maka harus segera diperbaiki. Tanamkan dalam diri bahwa tujuan dalam mencari ilmu hanyalah untuk mendapat keridhaan Allah swt. Ketika niat sudah benar, maka Allah swt. Akan memudahkan segala urusan hamba-Nya termasuk dalam belajar dan mendapat manfaatnya.

  1. Belajar dengan Penuh Konsentrasi

Setiap orang dilahirkan dalam keadaan jahil tanpa pengetahuan apapun. Orang yang berhasil bukan karena ia pintar tetapi memiliki keyakinan dan kemauan yang kuat untuk belajar.

Mendengar kata belajar, mungkin terdengar berat dan membosankan, tetapi tidak ada suatu rencana yang terwujud tanpa adanya usaha yang sungguh-sungguh. Berikut beberapa tips ringan dalam belajar yang mudah untuk diaplikasikan, yaitu: Pertama, Selalu mendawamkan wudhu sebelum belajar, Pakar syaraf (Neurologis) telah membuktikan bahwa dengan air wudhu yang mendinginkan ujung syaraf jari-jari tangan dan kaki berguna untuk meningkatkan konsentrasi pikiran. Kedua, berdoa sebelum dan sesudah belajar, karena segala sesuatu hanyalah milik Allah, maka kewajiban seorang hamba adalah memohon kepada Rabnya. Ketiga, fokus dan banyak membaca. Karena inti dalam belajar adalah bukan kecepatan tetapi konsentrasi. Keempat, perbanyak latihan soal. Semakin sering berlatih soal, maka semakin banyak mendpat wawasan baru.

  1. Berdoa, Meminta Doa, dan Mendoakan

Usaha yang selanjutnya, adalah berdoa atau biasa disebut dengan usaha batiniyah. Karena usaha tanpa doa adalah sombong dan doa tanpa usaha adalah kosong. Semakin sering meminta kepada Allah, maka akan cepat pula Allah kabulkan, terutama ketika waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa, seperti  ketika berbuka puasa, setelah Adzan, dan ketika hujan turun karena itulah waktu ketika Allah menurunkan Rahmat-Nya. Selain itu, perlu perbanyak doa dan dzikir ketika shoalt dengan menyebut Asma-Nya, yaitu Asmaul Husna.

Setelah berdoa, selanjutnya adalah mendoakan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ. كُلَّمَا دَعَا ِلأَخِيْهِ بِخَيْرٍ، قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِيْنَ. وَلَكَ بِمِثْلٍ.

Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang dido’akannya [1] adalah do’a yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada Malaikat yang menjadi wakil baginya. Setiap kali dia berdo’a untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka Malaikat tersebut berkata: ‘Aamiin dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.

Selain mendoakan, terakhir adalah meminta doa kepada Kedua orang tua dan guru.

  1. Tawakal Kepada Allah

Setelah berusaha keras dengan belajar dan berdoa maka selanjutnya adalah bertawakal kepada Allah swt. Yaitu berserah diri dan mengembalikan hasilnya kepada Allah swt. Ingat niatutama dalam mencari ilmu adalah mendapat Ridha dari Allah swt, maka apapun hasilnya itulah yang terbaik untuk diri kita masing-masing.

Selamat Mencoba!

WARDAN/Iskana

Pendaftaran Santri Baru