Darunnajah, 22 April 2017
“Belajar diwaktu kecil bagai mengukir di atas batu” pribahasa itu tak asing di telinga kita, memang untuk menanamkan kedalam pikiran harus di mulai dari usia sedini mungkin agar daya tahan ingatannya kuat, berbeda jika ketika telah dewasa meski mudah namun akan mudah pula untuk lupa.
Al Qur’an adalah kitab yang sangat istimewa yang Allah turunkan kebumi, jika seorang anak mampu menghafal satu Al Qur’an atau 30 juz maka ketika di akhirat kelak orang tua seoarang hafidz akan mendapatkan mahkota di kepalanya. Tentu kita pasti bangga jika nanti orang tua kita mendapatka mahkota atau kita yang mendapatkan mahkota berkat anak kita yang menjadi seorang penghafal Al Qur’an.
Maka dari itu di pesantren Santri Cilik atau Sanlik menghafal adalah kewajiban yang harus mereka laksanakan.
Setiap habis shalat subuh mereka harus menghafal atau mempersiapkan hafalan untuk nanti ba’da Shalat Ashar mereka setorkan kepada pembimbing meraka masing – masing. Adapun yang mereka hafal antara lain :
Tahun pertama : surat Annas – al jalzalah
Tahun kedua : Al bayyinah – Al Buruj
Tahun Ketiga : Al insyiqoq – An Naba
Tahun keempat : Ayat kursi Akhir Al Baqoroh Al Mursalat – Al Muddatsir
Tahun kelima : Al Muzzamil – Al Haqqoh
Tahun keenam : Al Qolam
Ar Rahman
Al Waki’ah
Yasin
Semoga anak Santri Cilik bisa menjadi para penghafal Al Qur’an dan mampu mengamalkannya.
( wardan/ mozart)