http://Darunnajah.com Dalam hidup ini, kita sebagai manusia pasti mempunyai banyak aktivitas yang bisa dibilang melelahkan, misalnya seorang pelajar yang harus selalu ingat dan giat dalam belajar demi mencapai yang dicita-citakan sehingga bisa membanggakan orang tua dan keluarganya. Contoh lain, seorang petani yang rela mencucurkan keringatnya, menggarap sawah, menanam padi dari benih sampai menjadi beras, belum resiko padi yang ditanam terkena hama atau gagal panen, belum pasti bisa menghasilkan rupiah padahal sang ibu mengharapkan sang bapak pulang dari sawah membawa uang untuk membeli kebutuhan dan jajan anaknya di warung.
Lalu bagaimana jika yang demikian terjadi? Apa yang bisa dilakukan? Menangis? Menangis kepada siapa? Bapak? Ibu? Anak? Satu jawabannya yaitu Allah. Hanya kepada- Nya lah kita serahkan segala daya dan upaya yang telah kita lakukan. Seharusnya dalam segala hal, mengutamakan dan senantiasa mengingat (dzikir) Allah, dari mulai bangun tidur, bekerja ataupun melakukan aktivitas lainnya hingga beranjak tidur lagi.
Kenapa Allah? Karena Allah adalah Dzat yang Maha dari segala Maha, Maha Berkuasa, Maha Agung, Maha Mengetahui, dll. Dengan kita senantiasa mengingat (dzikir) Allah, sebaliknya Allah akan mengingat kita, membantu kita dalam kesusahan, melancarkan rezeki kita, melindungi kita dalam bahaya dan masih banyak lagi pertolongan Allah yang lainnya. Selain mendapat kemudahan dan pertolongan dari Allah, yang bisa kita dapatkan dari senantiasa mengingat (dzikir) Allah adalah tentramnya hati, damainya jiwa, dan bahagianya hidup.
َ[اذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ [البقرة :١٥٢
“ Maka ingatlah kepada Ku, niscaya Aku akan ingat kepadamu , bersyukurlah kepadaKu, dan janganlah kamu ingkar kepadaKu “. ( Qs. Al Baqarah : 152)
Mengingat (dzikir) Allah tak lengkap jika belum bersholawat atas Nabi Muhammad SAW, kedua amalan ini harus dibiasakan, jika ingin hati menjadi tentram, jiwa menjadi damai, dan hidup menjadi bahagia. Nabi Muhammad SAW menjanjikan barang siapa yang senantiasa bershalawat atasnya, maka kelak akan mendapat syafaat di akhirat.
عَنْ رُوَيْفِعِ بْنِ ثَابِتِ اَلْأَنْصَارِيِّ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ , قَالَ: مَنْ صَلَّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَقَالَ اَللَّهُمَّ أَنْزِلْهُ الْمَقْعَدَ الْمُقَرَّبَ عِنْدَكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَجَبَتْ لَهُ شَفَاعَتِيْ
Dari Ruwaifi’ bin tsabit al-anshari bahwasannya Rasulullah Saw bersabda : “Barangsiapa yang bershalawat kepada Muhammad dan berkata “Allahumma anzilhul maq’adal muqorrob ‘indaka yaumal qiyamah (ya Allah berilah dia kedudukan yang dekat denganmu di hari kiamat)” maka wajib baginya mendapatkan syafa’atku.”
Masalah, ujian, cobaan, musibah tidak akan menjadi beban untuk kita jika senantiasa mengingat (dzikir) Allah dan bersholawat atas Nabi SAW. Usaha memang penting, tapi apalah artinya jika tidak disertai do’a kepada Allah. Tidak usah takut akan jatuh miskin atau mati kelaparan, jika sudah berusaha semaksimal mungkin dan senantiasa melibatkan Allah dalam segala urusan kita. Mari mulai dari sekarang juga, kita melibatkan Allah dalam segala urusan kita, jangan lupakan Allah jika kita tidak ingin dilupakan oleh-Nya.
(WARDAN/Kaput)