Mempercayai adanya malaikat adalah salah satu dari rukun iman. Dimana malaikat termasuk makhluk yang diciptakan oleh Allah swt dari cahaya, malaikat merupakan makluk yang taat dengan semua perintah Allah swt. Salah satu keistimewaan malaikat adalah mampu memberi syafa’at (do’a) kepada manusia yang di cintai Allah swt.
Sebagaimana firman Allah swt dalam Al Qur’an;
“Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah Nya. Allah swt mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka dan yang di belakang mereka, dan mereka tidak memberikan syafa’at melainkan kepada orang orang yang diridhai Allah swt, dan mereka selalu berhati-hati karena takut kepada Nya”. (QS Al Anbiya’; 26-28)
Diayat yang lain Allah swt mempertegas dengan berfirman;
“Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat Nya (memohonkan ampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan Dia Maha Penyayang kepada orang orang yang beriman”. (QS Al Ahzab: 43)
Kita sebagai makhluk yang hina dina ini tentunya menjadi peluang untuk memperoleh syafaat, pertolongan dan do’a dari para malaikat. Agar kita tergolong orang yang di cintai Allah swt dan malaikat akan memberi syafaat kepada kita, kita harus dapat menjaga beberapa amalan berikut;
- Duduk menunggu waktu shalat
Kita bisa saksikan dunia telah membutakan mata hati manusia, dizaman sekarang sangatlah langka menemukan orang yang duduk di masjid menunggu waktu shalat, karena manusia disibukkan dengan materi dunia hingga tidak sempat melakukan hal yang satu ini yakni menunggu waktu shalat, bahkan naudzubillah waktu shalat terlewatkan hanya karena memburu dunia yang fana. Padahal duduk di masjid (iktikaf) sembari menunggu waktu shalat berjamaah dapat menjadikan sebab dido’akan oleh malaikat, Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali malaikat akan mendo’akannya, “Ya Allah, ampunilah ia, Ya Allah sayangilah ia”. (HR Muslim)
- Shalat di shaf barisan depan
Sebaik-baiknya barisan dalam shalat berjamaah laki-laki adalah di berisan terdepan, orang yang mampu datang lebih awal ke masjid dan shalat berjamaah di barisan depan akan dimuliakan oleh Allah swt. Hingga Dia dan malaikat akan bershalawat kepada orang tersebut.
Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah swt dan para malaikatnya bershalawat kepada (orang-orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan”. (HR Imam Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah)
- Menyambung shaf shalat
Dalam shalat berjama’ah banyak yang perlu kita perhatikan agar shalat kita diterima oleh Allah swt, seperti tidak mendahului pergerakan imam, tidak banyak bergerak, tidak mengencangkan suara (bagi makmum) dan lain sebagainya. Namun ada satu hal yang apabila diperhatikan oleh mereka yang shalat berjamaah akan mendapatkan kemuliaan dari Allah swt yakni menyambung shaf yang kosong. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah swt dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf”. (HR Imam Ahmad, Imam Ibnu Majah, Imam Ibnu Khuzaimah, Imam Bibban dan Imam Al Hikam)
Keadaan makmum saat shalat haruslah lurus dan rapat bahkan bila kita jumpai sedang shalat ada makmum lain yang mempunyai hudur syar’i (batal shalatnya) kita diharuskan bergeser mengisi tempat yang kosong tersebut.
- Ketika imam membaca “Aamiin”
Shalat adalah do’a yang terbaik bagi ummat islam, terdapat satu tempat yang istimewa didalam shalat seandainya kita dapat mendapatkannya dan kita akan di do’akan malaikat agar dosa yang telah kita lakukan selama ini di ampuni oleh Allah swt. Tempat tersebut yakni tatkala imam membaca surah al fatihah, bila kita dapat mengucapkan kata “aamiin” berbarengan dengan malaikat dosa yang telah lalu akan diampuni.
Rasulullah saw bersabda, “jika seorang imam membaca ‘ghoiril maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaallinn’, maka ucapkanlah ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang telah lalu”.(HR Imam Bukhari)
- Tetap ditempat shalat setelah selesai shalat
Memperpanjang waktu ibadah sangatlah dicintai oleh Allah swt, berlama-lama dalam bermunajat kepada yang Maha Penyayang akan menimbulkan hati yang tenang. Namun sayang banyak orang ketika selesai salam dari shalatnya langsung terburu-buru meninggalakan tempat shalatnya bahkan ada yang tidak menyempatkan untuk berdo’a terlebih dahulu, padahal bagi orang yang tetap tinggal di tempat shalatnya setelah selesai shalat terdapat kemuliaan yang akan diperolehnya, yakni shalawat dan do’a dari para malaikat, Rasulullah saw bersabda, “Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belom batal wudhunya, para malaikat berkata, ‘Ya Allah, ampunilah ia dan sayangilah ia’”. (HR Imam Ahmad)
- Malakukan shalat shubuh dan ashar berjamaah
Melakukan shalat berjamaah di masjid meruapakan kewajiban bagi ummat muslim, terutama bagi laki laki, sehari semalam 5 waktu 17 rakaat, akan lebih utama bila ditambah dengan shalat sunnah yang akan menambah pahala. Diantara kewajiban melakukan shalat berjamaah teryata memiliki keistimewaan lainnya yang tersembunyi, yakni dalam shalat berjamaah shubuh dan ashar, dimana waktu shubuh dan ashar merupakan saat pergantian tugas para malaikat dibumi. Rasulullah saw bersabda, “para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam mari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah swt bertanya kepada mereka, ‘bagaimana kalian meninggalkan hambaku?’, mereka menjawab, ‘kami datang sedangkan mereka sedang melaksanakan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat”. (HR Imam Ahmad). (Abs)