Search
Close this search box.

UJIAN TULIS SEMESTER AKHIR SANTRI DARUNNAJAH JAKARTA

blank

Pondok Pesantren Darunnajah memiliki sistem pendidikan dan pengajaran yang menggabungkan antara sistem pondok pesantren dengan pendidikan nasional, disebut dengan pendidikan Tarbiyatul Mu’allimin/mu’allimat al-Islamiyah (TMI). Sistem Pendidikan TMI adalah sistem pengajaran yang khas dikembangkan oleh Pondok Pesantren Darunnajah yang fokus menyiapkan kader pemimpin agama Islam 

Dalam rangka pelaksanaan berbagai program untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Pondok Pesantren, ujian lisan dan tulis termasuk salah satu program TMI Darunnajah yang harus dilaksanakan untuk mengevaluasi santri dan pengajar pada setiap semester.

blank
Upacara Ujian Semester Akhir
blank
Ujian tulis sem.2

Tahun ini, santri akan melaksanakan ujian tulis selama kurang lebih 2 minggu dari tanggal 5-17 Juni 2023. Ujian tulis diikuti oleh seluruh santri kelas 1-5 TMI Darunnajah Jakarta yang dipanitiai oleh para guru TMI dan santri akhir kelas 6. 

Ujian tulis di Pondok Pesantren Darunnajah berbentuk esai bukan pilihan ganda. Dengan jenis pertanyaan ini, santri harus menguasai materi pelajaran sesuai dengan tingkat pemahamannya. Disamping itu, ujian tulis ini melibatkan seluruh santri akhir sebagai pengawas dan panitia. 

Dalam satu ruangan ujian, terdiri dari 38 santri dan 5 pengawas baik dari guru atau santri kelas 6 TMI. Untuk mata pelajaran yang diujikan adalah seluruh pelajaran yang dipelajari oleh santri selama belajar di kelas. 

Ujian sebenarnya yang sedang dijalani oleh santri kelas 1-5 TMI adalah rekonstruksi dari ujian-ujian dalam kehidupan nantinya. Di Pondok Pesantren, ujian di Pondok itu tujuannya untuk belajar kehidupan. Ujian untuk belajar, bukan hanya belajar untuk ujian. 

blank
Ujian Semester Pondok Pesantren Darunnajah
blank
Ujian Semester Pondok Pesantren Darunnajah

Melalui ujian, baik santri, guru, bahkan Pondok pun harus bersungguh-sungguh dalam belajar. Melalui evaluasi, kita dapat belajar untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Jatuh bangun untuk menuntut ilmu itu wajib, seperti Mahfudzot:

 مَنْ لَمْ يَذُقْ ذُلَّ التَّعَلُّمِ سَاعَةً #  تَجَرَّعَ ذُلَّ الْجَهْلِ طُوْلَ حَيَاتـِهِ

Barangsiapa belum merasakan susahnya menuntut ilmu. Ia pasti akan merasakan rendahnya kebodohan seumur hidupnya.

Mahfudzhat ini diambil dari perkataan Imam Syafi’i yang menyebutkan bahwa orang yang semasa mudanya tak pernah merasakan pahit getirnya menuntut ilmu, akan merasakan susahnya menjadi orang bodoh seumur hidupnya.

Imam Syafi’i juga mengatakan bahwa harkat dan martabat seorang manusia itu terletak pada ilmu dan takwanya. (Penulis: Usth Anisa Rasyida, B.Hsc, Naila Assyifa, Aifa Putri Santri Kelas 6 TMI Darunnajah/Fotografer: Darunnajah Production House)

Pendaftaran Siswa Baru Pesantren Darunnajah