Berpergian atau safar adalah kegiatan yang mungkin tak bisa lepas dari kegiatan kita sehari hari
Mungkin pergi kerja, traveling , belajar dan lain lain ,
Safar atau berpergian merupakan suatu siksaan dalam hidup, Begitu sabda Rosulullah SAW, dikerenakan ketika safar orang tidak bisa melakukan kegiatan sehari harinya dengan normal. Seperti mengerjakan sholat, dan di situlah umat islam atau kita di uji , tetap berusaha untuk mengerjakan kewajiban sholat atau malah meninggalkan kewajiban tersebut
Mengingat kita dalam perjalaan diatas kendaraan yang mana akan sulit untuk mengerjakan sholat apalagi mengerjakannya dengan sempurna
- Hal hal yang penting yang harus di perhatikan
Pertama : Harus di lakukan dengan sempurna , seperti berdiri rukuk sujud I’tidal dan lain lain , apa bila masih mungkin untuk melakukan hal tersebut maka wajib mengerjakan sholah dengan sempurna seperti sholat di dalam kapal
Kedua : Apabila tidak memungkinkan untuk melakukan sholat dengan sempurna maka tidak boleh melakukannya wajib, kecuali karena 2 hal
- Khawatir melewati waktu sholat sampai tiba ditujuan
- Tidak memungkinkannya untuk menghentikan kedaraan sejanak seperti pesawat, kereta api, atau ketika naik bus yang mana jika berhenti mungkin akan tertinggal
Dari ya’la bin murrah RA beliau menceritakan
Bahwa Rosulullah SAW bersama para sahabat berada di sebuah daerah yang sempit ketika safar dan beliau diatas kendaraan ,ketika itu hujan , dan tahan becek di bawah meraka kemudian datanglah waktu sholat beliau memerintahkan muadzin untuk adzan dan iqomah lalu beliau Sholat di atas hewan tunggangannya beliau sholat dengan isarat kepala yang mana sujutnya lebih rendah dari pada rukuknya(H.R Ahmad dan Turmudzi)
- Jika tidak bisa melakukan dengan berdiri maka lakukanlah dengan duduk
Sholatlah sambil berdiri jika tak bisa maka dengan duduk dan jika tak bisa maka dengan berbaring H.R Bukhori
- Jika bisa menghadap kiblat maka menghadap kiblat namun jika tidak memungkinkan maka menghadap kea rah laju kendaraan
Cara Shalat sambil Duduk di Atas Kendaraan
- Duduk sesuai posisi normal orang naik kendaraan, punggung disandarkan di jok kursi, pandangan mengarah ke depan bawah.
- Takbiratul ihram, membaca surat dengan posisi seperti di atas.
- Rukuk dengan sedikit menundukkan badan.
- Bangkit i’tidal kembali ke posisi semula.
- Sujud dengan menundukkan badan yang lebih rendah dari pada ketika rukuk.
- Duduk diantara dua sujud dengan posisi duduk sempurna, seperti ketika takbiratul ihram.
- Gerakan yang lainnya sama seperti di atas.
- Ketika tasyahud mengacungkan isyarat jari telunjuk dan pandangan tertuju ke arah telunjuk.
- Salam, menoleh ke kanan ke kiri dalam posisi duduk.