Penguatan Keorganisasian, Pengukuhan Nilai-nilai Kemandirian.
Di usia nya yang ke-12 tahun. Pondok Pesantren Annur Darunnajah 8 Cidokom terus berbenah diri dengan membuat terobosan-terobosan baru dan pengembangan program-program yang esensial dan filosofis. Hal ini terlihat salah satunya adalah dipisahkannya kepengurusan OSANDNdan Koordinator.
Pemisahan ini dilakukan setelah sewindu usia organisasi ini. Tidak lain tujuan utamanya adalah kemandirian dalam berorganisasi dan memperbanyak kader pemimpin yang handal yang memiliki ”life skill” bukan sekedar ”life style”. Hal ini sejalan dengan visi Darunnajah secara keseluruhan, yaitu ”lahirnya pemimpin yang mutafaqqih fiddin”.
Hari ini pula merupakan sejarah kepramukaan di Cidokom, banyak amanat dan harapan yang disematkan di pundak pemimpin baru. Hal ini terdengar dari Evaluasi dan catatan pimpinan yang disampaikan di sela-sela LPJ OSANDN, salah satu nya; mengapa hingga saat ini pramuka Cidokom belum kunjung unjuk gigi di LP3 Gontor? Harapan kedepan dengan diperkuatnya organisasi di kepramukaan ini, akan lahir andika-andika yang terampil. Sebab biar bagaiman pun, salah satu sistem dan model pendidikan yang terkuat dari akar budaya bangsa Indonesia adalah pramuka dengan sistem ”among”nya.
Hadir sebagi pemimpin dalam tubuh organisasi kepramukaan perdana secara terpisah ini adalah Salsa Aulia Putri. Sungguh luar biasa bila mengingat Kakaknya (alm Tio Agusti), dulu juga seorang mudabbir dan muharrik (penggerak), saat duduk di kelas empat TMI di Cidokom, namun Allah SWT lebih sayang kepada nya.
Adapun pemimpin OSANDN, lahir sebagai ketua Lovida Anjani Arastia, bila ditelisik lebih jauh maka kita akan mendapati cerita awal-awal dulu ia akan angkat dari pondok ini saat duduk di kelas satu TMI. Hal ini berkenaan pula dengan Kakaknya yang saat itu duduk di kelas dua TMI, saat itu terjadi dialog yang intens dengan kedua orang tuanya (khususnya sang ibu) yang hendak memindahkan nya keluar Pondok, namun apa daya sang anak justru dapat memahamkan keadaan pondok yang memang saat itu masihlah seumur jagung yang mana pada saat dia dan teman seangkatannya duduk di kelas satu TMI masihlah sedikit, belum ramai, ditambah lagi terjadi kebakaran di asrama yang mereka tempati. Tapi hal-hal yang tidak esensi diatas tak membuat nya surut, malah semakin semangat dan giat belajar dan berorganisasi di Pondok. Hal ini pulalah yang sedikit banyak mempengari Lovida bertahan terus di Pondok hingga akhirnya menjadi pilihan terbaik untuk mengemban amanah Ketua OSANDN.
Demikianlah pondok dengan segala daya dan upaya nya menjadikan santri-santriwati sebagai Subjek Pendidikan. Karena memang tiada hal yang utama dalam suatu manajemen kecuali adanya pembiasaan-habit : ”first we make our habit, then our habit make us”. Maka seluruh santri-santriwati akan terlibat menjadi Pelaku yang menggerakkan, mengorganisir, menghidupkan kehidupan di Pondok ini.
(m.r)
info pendaftaran : klik disini
Facebook : Pesantren Annur Darunnajah 8 Cidokom
Baca Juga : Siap Memimpin Dengan Mengemban Amanah Sebagai OSANDN
published by : rfma