Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

KULIAH UMUM BABAK I OLEH BAPAK PIMPINAN TENTANG KEPESANTRENAN

(Q.S. Al-Hujrat:13) ini tidak pernah absen dibaca diawal pertemuan Kuliah Umum Kepesantrenan pada hari-hari Khutbatul Arsy di Pondok Pesantren Darunnajah 8,Pusat dan Cabang-cabang lainnya.Kata yang di tekankan “Lita’arafu” untuk saling mengenal baik pondoknya,sejarahnya,isisnya,orientasinya,kegiatannya,hingga progam-progamnya,sehingga mereka menjadi “ala bashiratin” mengerti tidak melek walang atau taklid buta dalam mengikuti progam-progam di Pondok.

Banyak hal yang disampaikan bapak Pimpinan terkait tentang mengenal dan paham akan Pondok Pesantren.Maka khutbatul arsy ini adalah progam yang sangat penting,ini adalah khas Pondok Pesantren Modern, di Pondok Pesantren Salaf belum tentu ada, bahkan di sekolah lain pun belum tentu ada. Yang di sekolah lain disebutnya MOS dan di kalangan mahasiswa disebutnya OSPEK.

Hal-hal yang berkaitan dengan memahami pondok Pesantren tidak hanya cukup sehari-dua hari untuk memahaminya,Jadi ngga langsung paham hari ini.Kelas 1  langsung paham CLEAR tentang Pesantren hari ini “NO”.Bahkan yang sudah senior kelas 4,5,6 saja belum tentu paham,guru-guru saja bahkan belum tentu paham,Bahkan memimpin pesantren pun belum tentu paham tentang Pesantren.Karena Ilmu itu karunia yang di karuniakan oleh Allah SWT.

Maka ini akan terus di ulang-ulang “PENG SEWU”(1000x) untuk seluruh santri bahkan yang sakit pun selama masih bisa mencatat ,dan mendengarkan.  juga guru-guru harus tetap hadir dalam acara Kuliah Umum ini.Karena apa???Ini ibarat menyiram tanaman,sama halnya seperti hujan datang jatuh ke Bumi,maka tidak langsung seluruh pohonnya tersiram air tersebut.Mungkin ujungnya terlebih dahulu,terus turun kebawah ke rantingnya terus ke batangnya terus baru akan masuk ke Akarnya dan barulah akan merasakan manfaatnya.

“JANGAN SEPERTI MONYET MAKAN MANGGIS” jadi santri harus paham luar dan dalamnya Pondok Pesantren,jangan hanya menilai kulit luar Pondoknya saja.Karena kalau hanya melihat kulit luarnya saja,maka tidak akan memahami Pondok sacara Utuh(KAAFATAN). Jangan pula seperti “ORANG BUTA MERABA GAJAH”, orang buta hanya bisa merasakan penglihatannya dengan menyentuh saja,tapi ketika meraba gajah tergantung dimana yang dia raba, ada yang memegang belalainya, ada yang memegang perutnya, ada yang memegang kupingnya ada yang memegang gadingnya,ada yang memegang buntutnya.Dan jika itu yang terjadi maka gambaran dari si buta tadi,mereka akan melihat secara terpisah-pisah.Orang buta yang memegang belalainya maka akan mengatakan bahwa gajah itu seperti Ular Piton,dan ketika memegang kupingnya maka dia akan mengatakan bahwa gajah itu seperti ikan Pari atau seperti Triplek.Maka itu semua tidak bisa dipakai untuk menggambarkan Gajah secara keseluruhan.

Maka itulah pentingnya Khutbatul Arsy dan Kuliah Umum dalam rangka memahamkan Pondok Pesantren secara utuh dan tidak setengah-setengah.Agar tidak cepat menilai Pondok Pesantren,agar tidak sekedar melihat dari permukaannya saja,karena akan berbahaya jika kita memahami Pondok Pesantren secara PARCIAL(setengah-setengah).

Pendaftaran Santri Baru