Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Khawatir tentang keamanan pekerjaan? Ini solusi Islamnya!

Kekhawatiran tentang keamanan pekerjaan sering menghantui banyak orang, terutama di masa-masa ekonomi yang tidak menentu. Bagaimana Islam memberikan panduan untuk menghadapi situasi ini dengan tenang dan bijaksana?

 

Tulisan ini membahas tentang penyebab kekhawatiran akan pekerjaan, dampaknya, serta langkah-langkah praktis mengatasi masalah ini sesuai ajaran Islam. Berikut uraiannya:

 

Mengapa timbul kekhawatiran akan pekerjaan?

 

Kekhawatiran akan keamanan pekerjaan bisa muncul karena berbagai faktor. Kondisi ekonomi yang tidak stabil, perubahan teknologi, atau restrukturisasi perusahaan sering menjadi pemicunya.

 

Contohnya, seorang karyawan merasa cemas karena perusahaannya sedang melakukan efisiensi dan ada isu PHK massal.

 

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

 

وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا

 

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya.” (QS. Hud: 6)

 

Ayat ini mengingatkan bahwa rezeki setiap makhluk dijamin oleh Allah, termasuk pekerjaan kita.

 

Rasulullah SAW bersabda: “Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung. Burung tersebut pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi no. 2344)

 

Hadits ini mengajarkan pentingnya tawakal dalam mencari rezeki.

 

Bagaimana dampak kekhawatiran berlebihan?

 

Kekhawatiran yang berlebihan tentang pekerjaan bisa berdampak negatif pada kesehatan mental dan produktivitas. Stres, insomnia, atau penurunan kinerja bisa menjadi akibatnya.

 

Misalnya, seorang manajer yang terus-menerus cemas tentang posisinya menjadi sulit berkonsentrasi dan kualitas kerjanya menurun.

 

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

 

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا

 

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah: 286)

 

Ayat ini meyakinkan kita bahwa Allah tidak akan memberi ujian melebihi kemampuan kita.

 

Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” (HR. Bukhari no. 3653 dan Muslim no. 1854)

 

Hadits ini mengingatkan kita untuk tidak bersedih berlebihan karena Allah selalu bersama kita.

 

Bagaimana meningkatkan kualitas diri?

 

Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan adalah langkah penting untuk menjaga keamanan pekerjaan. Teruslah belajar dan mengembangkan diri.

 

Contohnya, seorang staf IT mulai mempelajari teknologi baru untuk meningkatkan nilai dirinya di perusahaan.

 

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

 

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

 

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11)

 

Ayat ini menunjukkan keutamaan orang yang berilmu.

 

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim no. 2699)

 

Hadits ini mendorong kita untuk terus menuntut ilmu.

 

Pentingnya networking dan silaturahmi

 

Menjaga hubungan baik dengan rekan kerja dan memperluas jaringan profesional bisa membuka peluang baru.

 

Misalnya, seorang karyawan yang rajin menghadiri seminar dan acara networking akhirnya mendapat tawaran pekerjaan yang lebih baik.

 

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

 

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ

 

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa.” (QS. Al-Maidah: 2)

 

Ayat ini mengajak kita untuk saling membantu dalam kebaikan.

 

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi.” (HR. Bukhari no. 5986 dan Muslim no. 2557)

 

Hadits ini menunjukkan keutamaan menjaga silaturahmi.

 

Bagaimana menyikapi perubahan dalam pekerjaan?

 

Perubahan dalam dunia kerja adalah hal yang wajar. Sikapi dengan positif dan jadikan sebagai peluang untuk berkembang.

 

Contohnya, seorang karyawan yang awalnya takut dengan sistem baru di kantornya, akhirnya bisa beradaptasi dan menjadi lebih produktif.

 

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

 

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنفُسِهِمْ

 

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11)

 

Ayat ini mendorong kita untuk proaktif dalam menghadapi perubahan.

 

Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Thabrani)

 

Hadits ini mengajak kita untuk selalu berusaha memberi manfaat, termasuk dalam pekerjaan.

 

Pentingnya membangun sumber penghasilan alternatif

 

Memiliki sumber penghasilan lain bisa mengurangi kekhawatiran akan keamanan pekerjaan utama. Pertimbangkan untuk memulai usaha sampingan yang halal.

 

Misalnya, seorang pegawai bank mulai berjualan online di waktu luangnya untuk menambah penghasilan.

 

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

 

وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ

 

“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (QS. An-Najm: 39)

 

Ayat ini mendorong kita untuk berusaha dan bekerja keras.

 

Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seseorang memakan makanan yang lebih baik dari hasil usaha tangannya sendiri.” (HR. Bukhari no. 2072)

 

Hadits ini menunjukkan keutamaan bekerja dan berusaha sendiri.

 

Bagaimana jika terjadi PHK?

 

Jika terjadi PHK, tetap bersikap tenang dan yakin bahwa ini adalah bagian dari rencana Allah. Manfaatkan waktu untuk introspeksi dan mencari peluang baru.

 

Contohnya, seorang eksekutif yang di-PHK memutuskan untuk memulai bisnis sendiri dan akhirnya lebih sukses.

 

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

 

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

 

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 5-6)

 

Ayat ini memberi motivasi bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan.

 

Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapat kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim no. 2999)

 

Hadits ini mengajarkan untuk selalu bersikap positif dalam segala situasi.

 

Kekhawatiran akan keamanan pekerjaan memang bisa menjadi beban mental yang berat. Namun dengan iman yang kuat, usaha yang sungguh-sungguh, dan tawakal kepada Allah, insya Allah kita bisa menghadapinya dengan tenang.

 

Mari kita selalu ingat bahwa rezeki sudah diatur oleh Allah. Tugas kita adalah berusaha sebaik mungkin dan menyerahkan hasilnya kepada-Nya. Teruslah bekerja dengan ikhlas, tingkatkan kualitas diri, dan jangan lupa berdoa. Semoga Allah selalu melindungi dan memberkahi pekerjaan kita. Aamiin.

 

Pendaftaran Santri Baru