Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Kesulitan mencari pasangan hidup? Ini solusi Islamnya!

Mencari pasangan hidup yang sesuai dengan kriteria diri dan agama memang tidak mudah. Banyak Muslim yang merasa kesulitan menemukan jodoh yang tepat. Bagaimana Islam memberikan solusi untuk masalah ini?

 

Tulisan ini membahas tentang tantangan mencari pasangan, kriteria memilih pasangan dalam Islam, serta langkah-langkah praktis menemukan jodoh sesuai syariat. Berikut uraiannya:

 

Mengapa sulit menemukan pasangan?

 

Kesulitan mencari pasangan bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Ekspektasi yang terlalu tinggi, lingkungan yang terbatas, atau ketakutan akan komitmen sering menjadi penyebabnya.

 

Contohnya, seorang wanita karir berusia 35 tahun merasa sulit menemukan pria yang setara secara intelektual dan finansial, juga saleh dalam beragama.

 

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

 

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

 

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar-Rum: 21)

 

Ayat ini mengingatkan bahwa Allah telah menciptakan pasangan bagi kita. Kita perlu yakin dan terus berusaha mencarinya.

 

Rasulullah SAW bersabda: “Wanita dinikahi karena empat hal: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Pilihlah yang memiliki agama, niscaya engkau beruntung.” (HR. Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466)

 

Hadits ini memberikan panduan dalam memilih pasangan, dengan menekankan pentingnya faktor agama.

 

Bagaimana kriteria pasangan ideal?

 

Islam memberikan panduan dalam memilih pasangan. Agama, akhlak, dan kafa’ah (kesetaraan) menjadi pertimbangan utama.

 

Misalnya, seorang pria Muslim mencari calon istri yang salehah, berakhlak mulia, dan memiliki latar belakang pendidikan yang setara.

 

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

 

الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ ۖ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ

 

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” (QS. An-Nur: 26)

 

Ayat ini menunjukkan bahwa orang baik akan berjodoh dengan orang yang baik pula.

 

Rasulullah SAW bersabda: “Jika datang kepadamu seorang yang kamu ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia. Jika kamu tidak melakukannya, niscaya akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi no. 1084)

 

Hadits ini menekankan pentingnya memilih pasangan berdasarkan agama dan akhlaknya.

 

Dimana mencari pasangan yang baik?

 

Mencari pasangan bisa dilakukan melalui berbagai cara yang halal. Pertemanan, perjodohan keluarga, atau ta’aruf di komunitas Islami bisa menjadi pilihan.

 

Contohnya, seorang pemuda aktif di organisasi Islam kampus untuk memperluas pergaulan dan berharap menemukan jodoh yang seiman.

 

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

 

وَلَا تَنكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّىٰ يُؤْمِنَّ ۚ وَلَأَمَةٌ مُّؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِّن مُّشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ ۗ وَلَا تُنكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّىٰ يُؤْمِنُوا

 

“Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman.” (QS. Al-Baqarah: 221)

 

Ayat ini mengingatkan pentingnya mencari pasangan yang seiman.

 

Rasulullah SAW bersabda: “Seseorang itu mengikuti agama temannya, maka hendaklah salah seorang di antara kalian melihat siapa yang dia jadikan teman.” (HR. Abu Dawud no. 4833 dan Tirmidzi no. 2378)

 

Hadits ini mengajarkan pentingnya memilih lingkungan pergaulan yang baik.

 

Bagaimana mengatasi rasa putus asa?

 

Kesabaran dan tawakal sangat penting dalam proses mencari jodoh. Jangan mudah putus asa dan tetap fokus memperbaiki diri.

 

Misalnya, seorang wanita yang belum menemukan jodoh di usia 30-an memutuskan untuk lebih fokus pada ibadah dan pengembangan diri.

 

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

 

وَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

 

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

 

Ayat ini mengingatkan bahwa Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk kita.

 

Rasulullah SAW bersabda: “Berdoalah kepada Allah dengan keyakinan bahwa doamu akan dikabulkan. Ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai dan tidak konsentrasi.” (HR. Tirmidzi no. 3479)

 

Hadits ini mengajarkan pentingnya berdoa dengan sungguh-sungguh dan yakin.

 

Pentingnya introspeksi diri

 

Sebelum mencari pasangan, penting untuk introspeksi dan memperbaiki diri. Jadilah pribadi yang layak untuk pasangan idaman kita.

 

Contohnya, seorang pria yang ingin menikah mulai memperbaiki ibadahnya dan belajar ilmu-ilmu rumah tangga.

 

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

 

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنفُسِهِمْ

 

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11)

 

Ayat ini mendorong kita untuk berusaha memperbaiki diri sebelum mengharapkan perubahan.

 

Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Thabrani)

 

Hadits ini mengajak kita untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain.

 

Bagaimana menyiapkan diri untuk pernikahan?

 

Persiapan mental, spiritual, dan finansial sangat penting sebelum menikah. Pelajari ilmu-ilmu pernikahan dan rumah tangga dalam Islam.

 

Misalnya, sepasang calon pengantin mengikuti kursus pra nikah di KUA untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan rumah tangga.

 

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

 

وَأَنكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ ۚ إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

 

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nur: 32)

 

Ayat ini menjanjikan pertolongan Allah bagi yang ingin menikah namun dalam kesulitan.

 

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa menikah maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam memelihara separuhnya lagi.” (HR. Thabrani)

 

Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya pernikahan dalam Islam.

 

Bagaimana jika belum juga menemukan pasangan?

 

Jika belum juga menemukan pasangan, tetaplah bersabar dan fokus pada ibadah serta amal saleh. Perbanyak doa dan istikharah.

 

Contohnya, seorang wanita yang belum menemukan jodoh memutuskan untuk lebih aktif dalam kegiatan sosial dan dakwah sambil terus berdoa.

 

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

 

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

 

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)

 

Ayat ini mengingatkan bahwa setiap ujian, termasuk kesulitan mencari pasangan, adalah bentuk ujian dari Allah.

 

Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada yang lebih baik bagi dua orang yang saling mencintai selain pernikahan.” (HR. Ibnu Majah no. 1847)

 

Hadits ini menegaskan bahwa pernikahan adalah jalan terbaik bagi dua orang yang saling mencintai.

 

Mencari pasangan hidup memang bukan hal yang mudah. Namun dengan niat yang lurus, usaha yang sungguh-sungguh, dan tawakal kepada Allah, insya Allah kita akan menemukan pasangan yang terbaik.

 

Mari kita perbaiki diri, perbanyak ibadah, dan terus berdoa kepada Allah. Jangan lupa untuk memperluas pergaulan yang positif dan membuka diri terhadap perjodohan yang baik. Semoga Allah memudahkan jalan kita menemukan pasangan hidup yang saleh/salehah. Aamiin.

 

Pendaftaran Santri Baru