Berbagi di tengah keterbatasan adalah ujian sekaligus kesempatan bagi santriwati. Sedekah bukan soal nominal, tapi tentang ketulusan hati yang memberi.
Tulisan ini membahas tentang makna sedekah yang sebenarnya, cara membangun jiwa dermawan, serta inspirasi berbagi dalam kehidupan pesantren. Berikut uraiannya:
*Mengapa Harus Berbagi?
Sedekah adalah investasi akhirat yang tak pernah merugi. Setiap pemberian akan kembali berlipat ganda.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an: مَّثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ
“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji.” (QS. Al-Baqarah: 261)
*Berbagi dalam Keterbatasan?
Kondisi santriwati yang terbatas bukan alasan untuk tidak berbagi. Bagaimana menyikapinya?
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sedekah tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memaafkan orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya.” (HR. Muslim no. 2588)
*Menemukan Momen Tepat?
Setiap hari membawa kesempatan berbagi yang berbeda. Bagaimana mengenali momentumnya?
*Membangun Jiwa Dermawan?
Kedermawanan perlu dilatih sejak dini. Bagaimana menumbuhkan kepekaan sosial?
*Menjaga Keikhlasan Memberi?
Riya sering menyelinap dalam sedekah. Bagaimana menjaga kemurnian niat?
*Mengajak Teman Berbagi?
Kebaikan lebih indah jika dilakukan bersama. Bagaimana menularkan semangat berbagi?
*Merasakan Berkah Sedekah?
Berkah sedekah hadir dalam berbagai bentuk. Bagaimana mengenali dan mensyukurinya?
Dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sedekah terbaik adalah yang keluar dari kelebihan kebutuhan.” (HR. Bukhari no. 1426)
Sedekah adalah jalan pintas menuju keberkahan hidup. Setiap pemberian, sekecil apapun, memiliki nilai istimewa di sisi Allah.
Mari mulai dengan berbagi hal-hal sederhana. Berbagi makanan, berbagi ilmu, atau sekadar berbagi senyuman. Ingatlah bahwa tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah.