Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Dahulu Para Sahabat ra. Meninggalkan Tokonya Ketika Waktu Shalat, Kalau Kita Bagaimana ?

Dahulu Para Sahabat ra. Meninggalkan Tokonya Ketika Waktu Shalat, Kalau Kita Bagaimana ?
Dahulu Para Sahabat ra. Meninggalkan Tokonya Ketika Waktu Shalat, Kalau Kita Bagaimana ?
Dahulu Para Sahabat ra. Meninggalkan Tokonya Ketika Waktu Shalat, Kalau Kita Bagaimana ?
Dahulu Para Sahabat ra. Meninggalkan Tokonya Ketika Waktu Shalat, Kalau Kita Bagaimana ?

Pada suatu hari, Abdullah bin Umar ra. Mendatangi pasar, kemudian tibalah waktu shalat berjama’ah. Maka ia menyaksikan setiap pemilik took menutup tokonya dan segera pergi ke masjid. Abdullah bin Umar ra. Berkata, “mereka inilah orang-orang yang telah Allah firmankan di dalam Al-Qur’an :

رِجَالٌ لَّا تُلْهِيْهِمْ تِجَارَةٌ وَّلَابَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيْتَآءِ الزَّكَاةِ يَخَافُوْنَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيْهِ الْقُلُوْبُ وَالْأَبْصَارُ

“laki-laki yang perdagangan dan jual beli mereka tidak melalaikan mereka dari mengingat Allah, dan dari mendirikan shalat dan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang hati dan penglihatan menjadi goncang.”(QS. An-Nur : 37)

 

Abdulllah bin Abbas ra berkata, “mereka demikian sibuk dengan perniagaan dan jual beli tetapi jika mereka mendengar suara adzan dikumandangkan untuk shalat berjama’ah maka mereka akan segera meinggalkan perkiagaan mereka untuk pergi ke masjid.” Pada kesempatan lain beliau berkata, “Demi Allah, mereka adalah para pedagang yang perdagangan mereka tidak melalaikan mereka dari mengingat Allah swt.”

 

Rasulullah saw. bersabda, “Pada hari hisab nanti ketika seluruh manusia dikumpulkan dalam satu tempat dan mereka masing-masing akan ditanya tentang perbuatannya, akan terdengar suara; “siapakah orang-orang yang selalu memuji Allah ketika senang atau susah?” maka sekumpulan manusia akan bangkit dan masuk surga tanpa hisab. Lalu diumumkan lagi, “siapakah orang-orang yang meninggalkan tempat tidurnya dan menghabiskan waktu malamnya dengan beribadah kepada Allah dengan perasaan takut dan harap?”, maka sekumpulan manusia akan bangkit dan akan masuk surge tanpa hisab. Lalu diumumkan lagi, “siapakah orang-orang yang perniagaannya tidak menghalangi mereka dari mengingat Allah ?”, maka sekumpulan manusia akan bangun dan masuk surge tanpa hisab. Setelah ketiga kumpulan manusia itu masuk ke surge tanpa hisab, barulah dimulai hisab atas manusia yang lainnya.

 

Semoga kita selalu diberikan kekuatan oleh Allah untuk dapat melaksanakan shalat pada waktunya dengan berjama’ah. Amin (dn.com/as)

Pendaftaran Santri Baru