Cara Unik Belajar Santri
Santri adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti program pendidikan di pesantren, dan biasanya mereka akan tinggal di pesantren itu sampai akhir pendidikanya. Selama 24 jam mereka tinggal bersama teman-teman dari bangun tidur, mandi, beribadah, belajar, olahraga, sampai mereka tidur kembali, dan mereka mempunyai sifat dan karakter yang berbeda-beda, dengan perbedaan yang mereka miliki banyak keunikan yang bisa kita temukan terutama cara belajar mereka. Ini adalah beberapa keunikan mereka dalam belajar:
Visual (Pengeliatan)
Pengeliatan adalah kemampuan untuk mengenali cahaya dan menafsirkanya, dalam panca indra manusia alat untuk melihat adalah mata. Dengan demikian gaya belajar visual yang bersifat eksternal biasanya menggunakan media seperti video, tulisan, buku, majalah, kerangka, dll. Jika gaya belajar visual yang bersifat internal biasanya menggunakan media yang ada dalam dirinya yaitu imajinasi mereka.
Bagi santri yang mempunyai cara belajar secara visual pengeliatan merupakan peranan yang sangat penting. Keunikan yang dimilikinya adalah mereka akan duduk di bangku depan untuk memerhatikan penjelasan gurunya dan menulisnya secara detail, mereka mempunyai tulisan yang rapi dan indah, buku yang mereka punya biasanya terdapat tulisan-tulisan bahkan gambar-gambar yang menurut mereka dapat mempermudah mereka dalam belajar, dan mereka dapat belajar walaupun di sekeliling mereka ramai.
Kelas
Kelas adalah tempat yang sangat penting bagi seseorang yang belajar dengan gaya visual, mereka akan lebih mudah mengingat pelajaran jika mereka memerhatikan. Ketika guru menjelaskan pelajaran orang yang menggunakan gaya belajar visual akan mengingat kejadian yang menurut mereka mudah untuk diingangat seperti tulisan guru, alat atau media yang digunakan oleh guru untuk menjelaskan pelajaran, dsb. Maka dari itu kebanyakan mereka duduk di depan untuk memaksimalkan pemahaman mereka ketika di kelas.Terkadang seseorang yang mempunyai kemamppuan ini mereka mengunakan waktu di luar kelas untuk melakukan hal yang bermanfaat lainya, tetapi mereka akan mudah melupakan informasi yang di ucapkan secara lisan.
Auditori (pendengaran )
Pendengaran adalah kemampuan untuk mengenali suara dan menafsirkanya, dalam panca indra manusia alat untuk mendengar adalah telinga. Dengan demikian gaya belajar audirori yang bersifat eksternal biasanya membaca buku dengan suara yang keras, melakukan diskusi, kerja kelompok, mendengarkan rekaman, mendengarkan musik, dll. Gaya auditori dengan sifat internal biasanya membutuhkan tenpat yang tenang dan hening untuk mempelajari sesuatu, setelah itu merenungkan sejenak untuk mengetahui mana yang sudah ia pahami dan yang belum ia pahami.
Bagi para santri yang memiliki kemampuan ini pendengaran merupakan peranan penting. Keunikan yang mereka miliki adalah menghafal dan membaca dengan suara yang keras, belajar di tempat yang tenang dan hening, dapat menirukan perkataan orang lain denang waktu ysng relatif cepat, suka berbicara, mempunyai tata bahasa yang baik, dll.
Cukup lah dibaca dan dipahami
Metode ini dilakukan oleh santri yang memiliki daya ingat yang sangat baik, karena mereka dengan membaca dan memahami langsung hafal tanpa berusaha untuk menghafal. Terkadang ada juga dari mereka setelah membaca dan memahami mereka mencari teman yang sedang menghafalkan pelajaran dengan suara yang keras dan ini adalah gaya belajar audiotori, sambil mendengar mereka menghafal mereka juga membenarkan hafalan teman mereka yang salah.
Kinestetik
Kinestetik adalah keistimewaan orang-orang tertentu yang dapat memahami pelajaran atau sesuatu dengan aktifitas dibandingkan dengan membaca atau menghafal. Dengan demikian gaya belajar kinestetik yang bersifat internal adalah melibatkan kegiatan fisik, melakukan peran, memeranklan model, berjalan, dsb. Sedangkan gaya belajar kinestetik yang bersifat eksternal adalah lebih menekankan kebenaran dan kejelasan makna sebelum mempelajarinya.
Santri yang memiliki keistimewaan ini memiliki keunikan tersendiri yaitu berpenampilan rapi, mempunyai kelebihan dalam olahraga, membaca tulisan dengan menggunakan telunjuk, menghafal dengan cara memeragakan apa yang ingin mereka hafalkan, dsb
Belajar di Luar Kelas
Belajar di luar kelas adalah cara yang biasa digunakan oleh seseorang yang mempunyai gaya belajar kinestetik, mereka adalah tipe orang yang aktif, bahkan mereka ketika di luar kelas belajar sendiri dan di kelas hanya menayakan apa yang tidak mereka pahami ketika belajar di luar kelas, tetapi jika mereka sudah memahapi pelajaran di kelas mereka akan mencari kegiatan yang lain.
Dibaca, Difahami, dan Dihafal
Tiga metode ini yang biasa dilakukan santri pada umumnya. Pertama membaca tulisan yang ingin mereka pahami, dalam memahami tulisan sebagian dari mereka ada yang langsung paham dan ada juga yang harus berkali kali membaca baru paham. Kedua, jika sudah dipahami akan lebih mudah untuk melanjutkan ke metode selanjutnya yaitu dihafalkan. Karena dengan memahami apa yang dihafalkan akan mudah kita ingat.
Belajar separuh waktu
Belajar separuh waktu ini di pakai oleh orang yang mudah capek, dengan demikian mereka harus membagi waktu mereka kapan istirahat dan kapan belajar. Santri yang menggunakan metode ini ada yang ketika siang hari mereka mengumpulkan tenaga untuk belajar dimalam hari karena di malam hari tidak terlalu banyak keributan dan ini digunakan oleh orang yang mempunyai gaya belajar audiotori, ada juga yang memaksimalkan waktu di siang hari untuk belajar dan memakai waktu malam untuk istirahat, ini dilakukan oleh orang yang mempunyai gaya belajar visual.
SKS (Sistem Kebut Semalam)
Cara ini biasa di gunakan santri ketika mendapat materi pelajaran yang belum ia kuasai pada hari sebelum ujian, cara ini adalah menguasai suatu materi pelajaran dengan waktu satu malam. Sebenarnya cara ini tidak efektif karena sangat memaksakan diri untuk memahami pelajaran.
keunikan belajar santri sangatlah banyak di pondok pesantren darunnajah sangat banyak karakter dan mereka datang dari berbagai daerah untuk menuntut ilmu.
oleh:Muhammad Az-Zamakhsyari Atba