Ketika suara adzan subuh mengalun dari ketinggian menara masjid memecah keheningan pagi, diselingi rintik gerimis dan terpaan angin subuh menyusup diantara celah jendela asrama membangunkan bocah bocah pencari ilmu di sebuah pesantren modern dibangan Jakarta Selatan.
Bergegas mereka memercikan air wudhu diwajah, seolah rintik gerimis dan dinginnya udara pagi ini tak mereka rasakan. Bershaf mereka berdiri membentuk barisan di belakang imam tatkala kumandang iqomat dilantunkan sang muadzin, dan doa bersama mengakhiri jamaah subuh hari ini.
Sepertinya mendung dan gerimis tak mau berkompromi dengan jadwal santri cilik pagi ini yang akan berolahraga di kawasan Senayan. Namun selagi gerimis tak berubah menjadi hujan, kegiatan olahraga tetap dilaksanakan, saya tak mau mengecewakan mereka (santri cilik) karena kegiatan ini sudah direncanakan jauh hari, ujar ibu Khadijah salah seorang pembimbing asrama putri.
Tepat jam 06.30 rombongan santri cilik meningglkan gerbang pesantren menuju Gelora Bung Karno (GBK) di kawasan Senayan. Keriangan dan keceriaan menghiasi wajah wajah bocah bocah pencari ilmu ini saat tiba di tempat yang sering digunakan para pemain timnas sepak bola bertanding.
Terlihat Alifa bermain badminton bersama temannya disaksikan Fauziyah, ada juga yang bermain basket, dan berlari mengelilingi kawasan GBK. badan harus gerak dan berkeringat biar sehat, kalau badan sehat semua kegiatan di sekolah dan di asrama bisa diikuti, sehingga tujuan utama menuntut ilmu tidak terganggu dengan kesehatan fisik.
Dengan mengadakan olahraga di kawasa GBK, semoga para santri cilik ini dapat meneladani semangat berjuang, semangat belajar, semangat pantang menyerah, semangat rela berkorban, dan tentunya semangat untuk mengabdikan diri pada agama, bangsa dan negara seperti yang dicontohkan oleh sang proklamator Ir. Soekarno yang namanya diabadikan menjadi sebuah nama stadion sepak bola terbesar di kawasan Asia Tenggara yaitu Gelora Bung Karno (GBK).
Tahun ini santri cilik yang mukim/tinggal di asrama berjumlah 21 anak dengan komposisi 9 santri putra dan 12 santri putri, adapun pembimbing asrama berjumlah 8 orang. Santri putra berasrama di gedung Andaluisa sedangkan santri putri berasrama di gedung Cordoba.
Semoga para santri cilik ini dimudahkan dalam mencari ilmu dan selalu diberikan kesehatan dan kemudahan dalam segala hal. Sehingga mereka dapat membahagiakan dan menaikan derajat kedu orang tuanya. Amin