Pernahkah kita merasa begitu berdosa dan tidak pantas mendapat ampunan dari Allah?
Jangan berputus asa!
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Pintu taubat selalu terbuka bagi hamba-Nya yang mau kembali ke jalan yang benar.
Tulisan ini membahas tentang taubat dari dosa, sikap terhadap orang yang berdosa, rahasia ampunan Allah, cara istiqomah meninggalkan dosa, dan dosa apa saja yang diampuni jika bertaubat.
Berikut uraiannya:
Apa yang Harus Dilakukan Jika Telah Melakukan Dosa?
Jika kita terlanjur melakukan perbuatan dosa, segeralah bertaubat kepada Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
التَّائِبُ مِنْ الذَّنْبِ كَمَنْ لَا ذَنْبَ لَهُ
“Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak memiliki dosa.” (HR. Ibnu Majah, no. 4250, shahih)
Syarat taubat nasuha adalah menyesali perbuatan dosa, meninggalkannya saat itu juga, dan berkomitmen untuk tidak mengulanginya lagi di masa depan.
Allah ﷻ berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya.” (QS. At-Tahrim [66]: 8)
Bagaimana Jika Terus Mengulangi Dosa Setelah Bertaubat?
Adakalanya setelah bertaubat, kita tergoda untuk melakukan dosa yang sama lagi.
Jika hal ini terjadi, segeralah memperbarui taubat kita dan memohon ampunan kepada Allah.
Jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah, karena Dia Maha Pengampun.
Allah ﷻ berfirman:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar [39]: 53)
Apa Rahasia Ampunan Allah Bagi Hamba yang Bertaubat?
Allah sangat mencintai hamba-Nya yang mau bertaubat.
Dia begitu bahagia ketika seorang hamba memohon ampunan kepada-Nya.
Rasulullah ﷺ bersabda, Allah ﷻ berfirman:
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ، ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ بِشِبْرٍ، تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا، تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا، وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي، أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً
“Aku sesuai prasangka hamba-Ku terhadap-Ku. Aku bersamanya jika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam perkumpulan, Aku mengingatnya dalam perkumpulan yang lebih baik dari itu. Jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, Aku mendekatkan diri kepadanya sehasta. Jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, Aku mendekatkan diri kepadanya sedepa. Dan jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku mendatanginya dengan berlari.” (HR. Bukhari, no. 7405)
Subhanallah, begitu besar kecintaan Allah kepada hamba-Nya yang bertaubat!
Sudah sepatutnya kita tidak pernah berputus asa untuk memohon ampunan-Nya.
Bagaimana Sikap yang Tepat Terhadap Orang yang Melakukan Dosa?
Ketika melihat saudara kita terjerumus dalam perbuatan dosa, sikap kita adalah menasihatinya dengan cara yang baik, bukan malah menghakimi atau merendahkannya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
الدِّينُ النَّصِيحَةُ
“Agama itu adalah nasihat.” (HR. Muslim, no. 55)
Kita juga harus mendoakannya agar diberi hidayah oleh Allah untuk segera bertaubat.
Ingatlah, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.
Mengapa Banyak Orang Terjebak dalam Dosa Berulang-ulang?
Salah satu penyebab utama seseorang terus terjerumus dalam dosa adalah pergaulan yang salah dan lingkungan yang buruk.
Rasulullah ﷺ memberi perumpamaan yang sangat jelas:
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari, no. 5534)
Karena itu, pilihlah teman-teman yang saleh, yang senantiasa mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan ketika kita berbuat salah.
Jauhi pergaulan yang mengajak kepada kemungkaran dan kemaksiatan.
Bagaimana Cara Menghindari dan Menjauhkan Diri dari Dosa?
Cara terbaik menghindari dosa adalah meningkatkan ketakwaan dan memperbanyak amal saleh.
Rasulullah ﷺ bersabda:
اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقْ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
“Bertakwalah engkau kepada Allah di mana pun engkau berada, iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik yang dapat menghapuskannya, dan bergaullah dengan orang lain dengan akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi, no. 1987, shahih)
Perbanyak membaca Al-Qur’an, dzikir, shalat sunnah, sedekah, serta aktivitas positif lainnya.
Isi waktu luang dengan hal bermanfaat agar tidak terjerumus kepada perbuatan sia-sia dan maksiat.
Apa Kunci Agar Bisa Istiqomah Meninggalkan Dosa?
Kunci utama agar bisa konsisten meninggalkan dosa adalah dengan menjaga komunikasi yang baik dengan Allah, yaitu melalui ibadah dan doa.
Mintalah pada Allah agar diberikan kemudahan dan kekuatan untuk selalu berada di jalan-Nya.
Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, seorang ulama besar, berpesan:
“Jika engkau ingin Allah tidak melihat dosa-dosamu, maka janganlah engkau melihatnya.
Karena sesungguhnya jika engkau melihat dosa-dosamu, maka Allah pun pasti melihatnya.
Merasa diawasi oleh Allah akan menjaga dirimu dari perbuatan dosa dan maksiat.”
Dosa Apa Saja yang Diampuni Allah Jika Kita Bertaubat?
Kabar baiknya, semua dosa bisa diampuni oleh Allah jika kita benar-benar bertaubat, tidak peduli seberapa besar dosa tersebut.
Allah ﷻ berfirman:
يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah,”Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar [39]: 53)
Namun perlu diingat, syarat diterimanya taubat adalah apabila dosa tersebut hanya menyangkut hak Allah.
Adapun jika dosa itu berkaitan dengan hak manusia, maka kita harus menyelesaikan hak tersebut dahulu sebelum bertaubat kepada Allah.
Misalnya meminta maaf jika pernah menyakiti orang lain, mengembalikan barang yang pernah kita ambil,
Sebagai kesimpulan, bertaubat dari dosa adalah sebuah kewajiban yang tidak boleh ditunda-tunda. Allah Maha Pengampun dan sangat mencintai hamba-Nya yang mau kembali ke jalan yang benar. Jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah, karena Dia akan mengampuni semua dosa jika kita bertaubat dengan sebenar-benarnya.
Penutup
Semoga pembahasan ini bisa menginspirasi kita untuk lebih bersemangat dalam meninggalkan perbuatan dosa dan maksiat. Teruslah berusaha, berdoa, dan bertawakkal kepada Allah. Jika kita ikhlas dalam bertaubat, niscaya hidup kita akan terasa lebih bersih, tenang, dan bahagia.
Tak lupa mari kita doakan saudara-saudara kita yang masih terjerumus dalam dosa agar segera mendapatkan hidayah dari Allah ﷻ. Semoga kita semua bisa menjadi hamba yang bertakwa dan dijauhkan dari api neraka. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Yuk Saling Mengingatkan Dalam Kebaikan!
Sebagai sesama muslim, marilah kita saling mendukung dan menguatkan satu sama lain dalam menjauhi perbuatan dosa. Ingatkan dengan cara yang baik ketika saudara kita berbuat salah. Ajak keluarga dan sahabat untuk sama-sama meningkatkan amal ibadah dan ketakwaan kepada Allah ﷻ.