Rabu, 14/12 Sebagai bentuk empati terhadap musibah gempa yang menimpa saudara saudara di bumi Serambi Makkah Aceh, keluarga besar SD Islam Darunnajah mengadakan penggalangan dana untuk ikut membantu meringankan penderitaan mereka.
Maka setelah tersiarnya kabar gempa yang melanda tanah Aceh di media massa, maka bagian siswa peduli langsung bergerak berkordinasi guna mengadakan penggalangan dana di lingkungan sekolah.
Dengan waktu yang terbatas maka sosial media menjadi pilihan bijak untuk segera mempublikasikan gerakan siswa peduli Aceh. Whatsapp, facebook, IG, dan twitter sekolah menjadi sarana untuk mempublikasian informasi dan seruan tentang siswa peduli Aceh.
Alhamdulillah setelah dua hari membuka posko siswa peduli, antusiasme siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini sangat tinggi terbukti dengan terkumpulnya dana sebesar Rp. 5.658.000.
Semoga dana yang terkumpul akan lebih banyak lagi mengingat posko siswa peduli diperpanjang waktu operasionalnya sampai hari Sabtu yang sebelumnya dijadwalkan hanya sampai hari Rabu, ujar Ust. Bahrul Ariduddin, S. Pd.I selaku pembimbing kegiatan siswa peduli.
Gerakan siswa peduli terbentuk pada akhir 2005 sesaat setelah terjadinya musibah tsunami di Aceh. Berawal dari keperihatinan atas musibah dan dampak yang ditimbulkan paska tsunami menggugah kesadaran untuk bahu membahu, tolong menolong dengan sesama anak bangsa.
Sudah banyak kegiatan siswa peduli yang dilaksanakan seperti penggalangan dana dan pengiriman relawan saat terjadi gempa di Jogjakarta, penggalangan dana untu korban banjir di Sumatera, Garut, dan juga korban kebakaran dan banjir di sekitar Jakarta.
Tak lupa pula kegiatan sosial seperti santunan anak yatim, santunan dhuafa/fakir miskin, dan santunan ke beberapa panti asuhan yang ada di Banten.
Semua kegiatan di atas melibatkan siswa sebagai panitia, dengan harapan dapat menumbuhkan jiwa sosial dan kasih sayang terhadap sesama terutama orang orang yang kekurangan.