Syair Imam Syafi’i rahimahullah:
تعَمَّدْني بِنُصْحك فِي انفرادي ***وجَنِّبْني النصيحةَ في الجماعَةْ
فإنَّ النُّصحَ بين الناسِ نوعٌ *** من التوبيخ لا أرضَى اسْتِماعَهْ
وإنْ خالفْتَني وعصيْتَ قولي *** فلا تجزعْ إذا لم تُعطَ طاعَةْ
Berikanlah nasehat kepadku saat ku sendiri
Jangan nasehati aku ketika aku berada didepan khalayak ramai
Karena nasehat di tengah manusia itu bentuk mempermalukan
Dan akupun tidak ingin dan tidak rela untuk mendengarkan
Dan apabila bembicaraanku ini tidak mau engkau ikuti
Maka ingatlah janganlah kaget bila nasehatmu tidak akan ditaati
(Diwan Imam Syafi’i, hal: 96)
Sekelas seorang Imam Syafi’i pun, tidak ingin mendengarkan nasehat orang yang apabila menyampaikan di depan manusia banyak, maka apabila orang yang berada di bawahnya ketaatanya dan keikhlasannya, akan ingin mendengarkannya?
Mari kita renungi bersama