Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Dahsyatnya Public Speaking!

Sekolah bisa libur tapi belajar tetap harus berjalan terus. Senin, 22 September 2014 bersamaan dengan Pelatihan Metodologi Mata Pelajaran TMI bagi dewan guru (Daurah Ta’hiliyah Limudarrisiy Alulum Asysyar’iyyah wallughah al’arabiyyah), maka seluruh santri mengikuti Training of Public Speaking and Broadcasting. Pelatihan bagi guru berlangsung di asrama santri cilik (kampus 4) menghadirkan 5 guru senior dari Darunnajah 1 Ulujami Jakarta, adapun pelatihan public speaking diadakan di aula kampus 3.

Untuk mengoptimalkan pelatihan dan mengondusifkan disiplin santri, maka pelatihan ini dibagi ke dalam 3 shif; untuk santriwan asrama dan non asrama pukul 07.00 – 09.30 Pelatihan Public Speaking di Aula kampus 3, pukul 10.00 – 11.50 Sosialisasi SOP Muhadloroh di Masjid Jami’ Kampus 1, pukul 13.00 – 15.00 Praktek Muhadloroh oleh santri dan Evaluasi oleh Trainer di aula kampus 3. Untuk santriwati asrama dan non asrama pukul 07.00 – 09.30 Sosialisasi SOP Muhadloroh di Masjid Jami’ Kampus 1, pukul 10.00 – 11.50 Pelatihan Public Speaking dan pukul 15.30 – 17.00 Praktek Muhadloroh oleh santri dan Evaluasi oleh Trainer di aula kampus 3.

Tampil sebagai trainer Heppi Candrayana, S.Pd.I. Public Speaker kaliber Nasional ini merupakan alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur. Beliau merupakan kawan ust. Ridha Makky Jamhari, S.Pd.I, Kepala Biro Pendidikan dan Pembina Pesantren Putri Darunnajah 2 Cipining Bogor.

Trainer muda ini sudah cukup banyak melalang buana di dunia broadcasting pertelevisian, pernah menjadi MC acara kenegaraan yang dihadiri Presiden SBY. Training Public Speaking di Darunnajah 2 Cipining Bogor ini merupakan trainingnya yang ke 201.

Pelatihan yang juga disiarkan secara langsung dalam frekuensi 102,7 FM ini mengajak para santri untuk menjadi public speaker nan handal dan tangguh. Mereka dilatih untuk terbiasa memperhatikan abcd public speaking, mulai dari hal-hal kecil yang bisa menyebabkan hal besar. Contohnya skrip yang jatuh.

Dengan pelatihan ini diharapkan para santri akan mau dan mampu menjadi MC (Master of Ceremony), Radio Announcer, Story Teller, Reporter ataupun bidang-bidang lainnya dalam Public Speaking.

Trainer yang berdomisili di Kemang Bogor ini menekankan kepada para santri bahwa dalam dunia Public Speaking hanya 30 % teori yang dibutuhkan,70 % sisanya adalah praktik, praktik dan praktik. Makanya dalam pelatihan ini, pengisi suara jingle/iklan sebuah produk kesehatan tersebut langsung mengondisikan para santri berlatih strategi menjadi public speaker yang cepat (lancar), efektif, learning by doing not hearing, menghilangkan demam panggung, meminimalisir grogi, nerveous di muka umum. Kata-kata ‘speak up’ dimaksudkan untuk memotivasi jangan takut tampil.

Para santri tampak antusias dengan pelatihan ini. Beberapa santriwan kelas 5 TMI/XI MA menampakkan kegembiraannya dengan pelatihan ini. “ Bagus Tadz, kami dan kawan-kawan tidak ada yang ngantuk!”. Ungkap M. Diki Maulid sembari menyetor hafalan Mahfudzat di Kantor BPS kampus 3 beserta kawan-kawan sekelasnya.

Testimoni demi testimoni segera meluncur dari mulut para santri. “ Dalam pelatihan ini kami diajarkan banyak hal, bahkan bagi pengurus OSDC (selevel OSIS-red) yang sudah sering berbicara di depan umum, hal ini masih terasa sangat baru dan juga menambah wawasan kita tentang Public Speaking” kata Putra Surya Rahman, santri kelas 6 TMI / XII MA asal NTT yang merupakan anggota Qismu Ta’lim yang diantara tugasnya mengatur latihan Muhadloroh mingguan.

Lain pula halnya dengan yang diraskan oleh Abdul Hafidz santri kelas 6 TMI yang juga ketua Qismu Lughah: “ Saya tidak mengira bahwa hal kecil yang mungkin kurang diperhatikan merupakan syarat penting dalam suksesnya public speaking!”. Bahkan Lalela Fitriah, Izul Mustafidah dan Iin Apriyani yang ketiganya merupakan santriwati non asrama, juga mengungkapkan hal yang senada ketika ditanyai oleh WARDAN tentang kegiatan pelatihan tersebut, di sela-sela mereka Takallum Muthola’ah di depan Rumdin kampus 3 pada Selasa sore, 23/09/2014. (Wardan/Abu Ezzat El Wazira – kontributor naskah Hasan Basri Kelas 6 TMI).

Pendaftaran Santri Baru