Tanggal 17 Agustus 2023 akan selalu diukir sebagai hari bersejarah bagi seluruh warga negara Indonesia, termasuk para santri. Pada hari yang penuh makna ini, kita diingatkan akan perjuangan pahlawan terdahulu yang gigih melawan para penjajah.
Setelah 86 tahun di bawah penjajahan Portugis, dilanjutkan dengan 8 tahun di bawah Spanyol, hingga akhirnya Belanda menjajah selama 350 tahun. Sejarah ini tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan bangsa yang tidak boleh dilupakan.
Suara langkah kaki yang penuh semangat terdengar ketika PASKIBRA dan petugas upacara lainnya bersiap menyambut pagi buta. Panitia yang didampingi oleh pembimbing, berupaya menyiapkan upacara dengan sebaik-baiknya.
Hal ini tercermin dari ramainya lapangan upacara hingga larut malam sebelumnya, hingga pukul 01.00, dalam upaya meminimalisir job desk pada hari peringatan. Lisnawati memimpin upacara, didu-kung oleh empat pemimpin barisan (KOMPI): Nailasyifa Syarifah, Hani Lutfiyah, Shifa Nur Fadhilah, dan Siti Nur Sabila.
Ustadz Imam Ghozali, S.Pd.I., bertindak sebagai pembina upacara, PASKIBRA dari kelas 4 TMI, dengan gagah berani mengibarkan bendera merah putih dipimpin oleh Naila Ainun sebagai DANTON.
Setelah upacara, rangkaian acara dilanjutkan dengan lomba-lomba yang dimulai dengan pembacaan teknis lomba oleh Rania Bilqis, panitia bagian perlombaan.
Lomba coin bite, chips, kursi goyang, pin bottle, bakiak, dan estafet karet adalah serangkaian perlombaan hari itu yang tidak hanya melatih ketangkasan tetapi juga memberikan hiburan.
Selain itu, terdapat lomba-lomba yang membawa unsur pendidikan, seperti Paper Smart, Who Am I?, dan Wadimor Table, memberikan wawasan dan pengetahuan bagi para peserta. (Putri Khairani)