Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Utrukuu Maa Siwaddars!

Setiap jelang ujian lisan dan tulis di Pesantren ala Gontor dan yang semisalnya maka ungkapan di atas yang berarti ‘tinggalkan (hal-hal, kegiatan-kegiatan, urusan-urusan) selain pelajaran’ akan menggema di seantero asrama.

Demikian pula di Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining Bogor yang akan segera melaksanakan rangkaian ujian lisan dan tulis yang diawali dengan ujian lisan Bahasa Arab pada Sabtu, 24 November 2018 mendatang.

Santri khusu’ menyimak pengarahan jelang ujian

Pada sepekan sebelum ujian, tepatnya pada Kamis, 15 November 2018 telah dilaksanakan Penutupan sementara seluruh kegiatan ekstrakurikuler yang ditandai dengan pembacaan Surat Keputusan serta dimeriahkan dengan berbagai aneka kesenian santri.

Adalah Kepala Biro Pengasuhan Santri, ustadz Muhlisin Ibnu Muhtarom, S.H.I telah menyampaikan kepada seluruh santri asrama kampus 1,2,3 dan Tahfidh Al Qur’an terkait persiapan menghadapi ujian yang disampaikan pada Jum’at pagi di Masjid Jami’ Darunnajah sekaligus pengganti kegiatan Pengajian Pimpinan Pesantren, KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc yang pada saat itu sedang berada di Surabaya.

Kepala Biro Pengasuhan Santri, ustadz Muhlisin Ibnu Muhtarom

Ustadz Muhlisin mengingatkan agar para santri lebih meningkatkan disiplin, tepat dalam membawa buku pelajaran dalam program belajar bersama serta membiasakan latihan percakapan bahasa Arab setelah Sholat Shubuh dan Sholat Ashar dan percakapan Bahasa Inggris setelah Sholat Isya dengan durasi 10-20 menit setiap muhadatsah/conversation sebelum dilanjut dengan belajar bersama terpimpin (ta’allum muwajjah). Adapun pada pekan depan, pelaksanaan muhadatsah dan conversation disesuaikan dengan pelaksanaan ujian lisan bahasa Arab dan bahasa Inggris.

Sabtu (17/11) malam ini, para santri kembali mendapatkan pencerahan dan motivasi agar sukses dalam melaksanakan rangkaian ujian semester gasal tahun pembelajaran 2018-2019.

Pertemuan besar ini juga bertempat di masjid jami’ dan disampaikan langsung oleh Kepala Biro Pendidikan, ustadz Ridha Makky Jamhari, M.Pd.

Seorang santri akan diperkenankan mengikuti ujian lisan dan tulis jika telah memenuhi dua persyaratan; pertama yakni syarat yang menjadi tanggungjawab masing-masing santri berupa penyelesaian hafalan do’a dan beberapa surat dari Al Qur’an sesuai target kelas masing-masing, dilengkapi dengan beberapa praktikum ibadah seperti wudhu, sholat fardhu, berbagai sholat sunnah dan lainnya, kedua syarat yang menjadi tanggung jawab orantua/wali santri /keluarganya yaitu pelunasan keuangan sampai batas yang ditentukan.

Untuk optimalisasi kesiapan para santri maka perizinan pulang ke rumah dan atau tempat tujuan lain ditutup sementara.

Pemasangan kembali berbagai pamflet dan spanduk motivasi dalam bahasa arab, inggris dan Indonesia juga marak di sudut-sudut dan beberapa titik asrama.

Guru-guru juga secara bergiliran mendapatkan tugas mengawasi proses belajar bersama di masjid masing-masing asrama sebanyak tiga kali dalam sehari: bakda Shubuh, bakda Ashar dam bakda Isya. Adapun bakda Dhuhur digunakan untuk tadarrus Al Qur’an selama pelaksanaan ujian tiga pekan (satu pekan untuk ujian bahasa arab, bahasa inggris, ibadah amalia dan dua pekan ujian tulis).

Para santri juga dimotivasi untuk mau dan mampu memperoleh beasiswa pendidikan selama satu semester bagi mereka yang nilai rata-ratanya di atas 86,00 dan di atas 90,00 khusus kelas Intensif.

(wardan/mr. mim)

 

Pendaftaran Santri Baru