Dalam masa pandemi ini, ketika kita diharuskan untuk menjaga jarak dengan orang-orang disekitar kita, dengan sahabat-sahabat kita, dengan orang-orang yang kita cinta, maka tak ada yang melarang kita untuk selalu dekat dengan buku, ayo kita gunakan kesempatan ini dengan banyak membaca buku.
Membaca adalah salah satu aktivitas yang positif dan sangat baik dilakukan, karena pasti banyak diantara kita yang memiliki waktu luang yang lebih di masa pandemi ini. Kita harus membiasakan kembali budaya membaca.
Menurut banyak penelitian, budaya membaca di negeri kita tercinta ini termasuk masih rendah. Bukankah wahyu pertama yang diturunkan yaitu tentang perintah membaca? maka seharusnya tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak membaca. Membaca apa pun itu asalkan bermanfaat, seperti buku-buku ilmiah, populer, sastra, Koran, majalah dan buku lainnya yang kita sukai, tentu membaca Al-Qur’an jadi prioritas.
Inilah saatnya kita membaca apa yang selama ini tidak sempat di baca.
Banyak banget loh manfaat dari membaca, diantaranya: meningkatkan kecerdasan, menambah pengetahuan, memperbanyak kosa kata, mengurangi stres, mencegah Alzheimer dan Demensia, menambah empati, meningkatkan kreativitas dan fleksibilitas, memperbaiki memori, mengembangkan Keterampilan berpikir analitis, meningkatkan daya ingat dan konsentrasi, meningkatkan Keterampilan menulis, menberi Ketenangan, memelihara Keremajaan otak, menyingkirkan Kegalauan serta Kegundahan, meningkatkan keluwesan serta kefasihan dalam bertutur kata, menyelamatkan waktu agar tidak terbuang sia-sia, membuat kita makin bijaksana, bisa membangun kepercayaan diri, meningkatkan pola tidur yang sehat, menaikkan hubungan sosial, mendorong tujuan hidup seseorang, membantu untuk terhubung dengan dunia luar, memperpanjang usia harapan hidup, mencerahkan hari dan masih banyak lagi manfaat lainnya.
Dalam hal membaca, kita bisa berkaca dari para ulama terahulu, betapa mereka sangat tamak akan ilmu dan membaca, diantaranya adalah
Al-Imam an Nawawi: yang setiap hari membaca 12 jenis ilmu yang berbeda,
Ibnul Jahm: membaca kitab jika beliau mengantuk pada saat yang bukan semestinya sehingga beliau bisa segar kembali.
Majduddin Ibn Taimiyyah (Kakek Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah): jika akan masuk kamar mandi berkata kepada orang yang ada di sekitarnya: Bacalah kitab ini dengan suara keras agar aku bisa mendengarnya di kamar mandi
Al-Hasan alLu’lu-i: selama 40 tahun tidaklah tidur kecuali kitab berada di atas dadanya.
Al-Hafidz alKhathib: tidaklah berjalan kecuali bersamanya kitab yang dibaca, demikian juga Abu Nu’aim al Asbahaany (penulis kitab Hilyatul Awliyaa’).
Al-Hafidz Abul ‘Alaa a-Hamadzaaniy: menjual rumahnya seharga 60 dinar untuk membeli kitab-kitab Ibnul Jawaaliiqy.
Ibnul Jauzy: sepanjang hidupnya telah membaca lebih dari 20.000 jilid kitab.
Al-Khothib al-Baghdady: membaca Shahih al-Bukhari dalam 3 majelis ( 3 malam) setiap malam mulai ba’da Maghrib hingga Subuh (jeda sholat).
Al-Hafidz Zainuddin al-Iraqy: membaca Musnad Ahmad dalam 30 majelis(pertemuan).
Al-‘Izz bin Abdissalaam: membaca kitab Nihaayatul Mathlab 40 jilid dalam tiga hari (Rabu, Kamis, dan Jumat) di masjid.
Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albany: rata-rata menghabiskan waktu selama 12 jam sehari untuk membaca buku-buku hadits di perpustakaan.
Gholib bin Abdirrahman bin Gholib al-Muhaariby: telah membaca Shahih alBukhari sebanyak 700 kali.
Ismail bin Zaid: dalam semalam menulis 90 kertas dengan tulisan yang rapi.
Ahmad bin Abdid Da-im al-Maqdisiy: telah menulis/ menyalin lebih dari 2000 jilid kitab-kitab. Jika senggang, dalam sehari bisa menyelesaikan salinan 9 buku, Jika sibuk dalam sehari menyalin 2 buku
Abu Bakar Al-Anbari: Setiap pekan membaca sebanyak sepuluh ribu lembar, Syekh Ali At-Thantawi: Membaca 100-200 halaman setiap hari. Kalkulasinya, berarti dengan umurnya yang 70 tahun, beliau sudah membaca 5.040.000 halaman buku. Artikel yang telah dimuat di media massa sebanyak tiga belas ribu halaman. Dan yang hilang lebih dari itu.
Masih banyak lagi ulama lainnya yang betapa cintanya mereka terhadap ilmu. Semoga kita bisa meneladani mereka rahimahumullah.
Membaca adalah jendela dunia, sebaik-baik teman duduk di setiap waktu adalah buku. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan (Al-Alaq ayat 1). (KOPDAR/Arizqi/Mbafer)