Jakarta, 09/12_ Berseragam hitam khas pewarta berita, tim jurnalis cilik bergegas memasuki mobil untuk melakukan peliputan kegiatan di Museum Penerangan di Taman Mini Indonesia Indah.
Setelah melakukan perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 30 menit, sampailah rombongan di gedung museum yang berbentuk bintang segi lima.
Seorang guide menyambut rombongan ini dengan ramah dan menjelaskan bahwa setiap rombongan yang berkunjung ke museum, terlebih dahulu masuk ke studio mini untuk mendapatkan penjelasan secara ringkas tentang sejarah berdirinya museum dan beberapa koleksi yang dimilikinya.
Diputarlah film tentang sejarah berdirinya museum dan manfaat yang didapat oleh siswa maupun masyarakat pada umumnya. Juga diputarkan dokumentasi karya karya jurnalis masa lalu tentang peperangan melawan penjajah di tanah papua.
Takjub dengan dokumentasi yang tersimpan rapi dalam museum, seperti mesin ketik yang dipakai Adam Malik yang dulu pernah menjabat menteri luar negeri. Ada juga mesin cetak buatan jerman yang masih terlihat kokoh berdiri sejajar dengan mesin layout surat kabar zaman kemerdekaan.
Ada satu koleksi yang menarik perhatian mata, yaitu sebuah sepeda ontel dan juga sepeda motor yang dipakai oleh juru penerangan sebuah kecamatan di daerah Jawa Barat.
Diakhir kunjungan rombongan di bawa ke sebelah kanan gedung ke bagian barang barang yang dipakai setasiun televisi TVRI, salah satunya sebuah kamera yang dipakai saat perhelatan Asian Games di Jakarta.
Satu jam rasanya kurang untuk mengeksplor seluruh ruang yang ada di museum penerangan ini. Namun karena keterbatasan waktu, maka rombongan jurnalis cilik hanya menjelajah lantai satu saja dari gedung museum.
Maka tibalah saatnya rombongan pamit ke untuk melanjutkan perjalan pulang agar jam 16.00WIB tepat sudah sampai di sekolah. Selanjutnya tugas jurnalis cilik adalah membuat laporan tentang kunjunga ke museum penerangan dalam bentuk berita yang menarik.
Pembimbing Kegiatan:
Ahmad Awaludin, Khadijah, Resa Puji Lestari
