Belanda menjajah Indonesia berlangsung 350 tahun lamanya, sepanjang masa itu para pahlawan di nusantara berperang melawan penjajah seperti, Pangeran Diponegoro, Cut Nyak Dien, Tuanku Imam Bonjol, Patimura, Pangeran Antasari, Sultan Hasanudin dan lainya. Tetapi perlawanan para pahlawan selalu kandas dan gagal belum bisa membebasakan belanggu penjajah dari bumi nusantara karena Belanda menggunakan politik pecah belah dengan mengadu domba antar suku di nusantara.
Pengalaman masa lalu tersebut yang selalu gagal mengusir penjajah menjadi pelajaran bagi rakyat nusantara untuk bersatu. Pengalaman tersebut membuat seluruh suku di nusantra untuk bersatu mengobarkan perang kemerdekaan melawan penjajah pada tahun 1945 dan terciptalah semboyan bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.
Begitulah pentingnya sejarah bagi anak bangsa untuk belajar dari masa lalu agar keluar dari belenggu penjajahan. Seperti halnya peristiwa pemberontakan gerakan 30 Septemer oleh Partai Komunis Indonesia yang ingin mengganti ideologi pancasila dengan ideologi komunis marxisme dan leninisme.
PKI (Partai Komunis Indonesia) melakukan pemberontakan tidak hanya di tahun 1965 yang kita kenal peristiwa G30S PKI, tapi telah melakukan pemberontakan pada tahun 1927, 1948 dan 1965. Menjadi catatan kelam bagi bangsa ini dimana ada sebuah elemen/kelompok yang tidak berkontribusi dalam pergerakan kemerdekaan ingin merampas kebebasan yang telah diraih dan mengganti ideologi yang telah disepakati oleh para pendiri bangsa.
Mengenalkan sejarah kepada peserta didik khususnya di tingkat sekolah dasar perlu dikakukan untuk mengengetahui dan menanamkan sifat-sifat baik yang dimiliki oleh pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Generasi muda perlu meneladani sifat dan akhlak para pejuang agar tidak mudah putus asa dalam memperjuangkan cita-cita. Para generasi penerus ini pun perlu mengetahui sifat-sifat jelek dan perbuatan jahat yang dilakukan oleh para pemberontak yang menghalalkan segala cara untuk mengganti ideologi Pancasila.
Pengenalan sejarah pada anak bisa dilakukan dengan cara mengunjugi museum-museum dan tempat bersejarah. Banyak sekali tempat bersejarah yang ada di sekitar lingkungan kita. Misal di Jakarta terdapat museum Nasional, museum Fatahilah, dan museum Bahari yang bisa dikunjungi oleh masyarakat.
Dengan mengenalkan sejarah sejak dini akan menumbuhkan rasa cinta terhadap negeri ini secara alami. Para siswa sekolah dasar akan tahu bagaimana beratnya perjuangan meraih kemerdekaan, sehingga anak-anak merasa bangga untuk mempertahankannya dan mengisi kemerdekaan dengan kegiatan yang positif yang memberikan dampak bagi masyarakat sekitarnya.
Setiap akhir September tiap tahunnya bangsa Indonesia mengenang kembali akan kelam dan kejamnya pemberontkan yang dilakukan oleh PKI untuk mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi komunis. Guna mengenalkan sejarah tersebut, SD Islam Darunnajah memberikan tugas kepada siswa kelas 6 untuk menonton film G30S PKI dan membaca buku sejarah dengan didampingi orang tua. Selanjutnya para siswa akan diberikan tugas melalui pelajaran PKn, IPS dan Bahasa Indonesia dengan tema sejarah tesebut./Ahmad_Awaludin21