Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Bersama Santri majukan Negri, Selamat Hari Santri Nasional…Yuk Nyantri

darunnajah- (22/10/18) Ikhlas dalam berjuang, perbaiki masa depan menjadi gilang gemilang dengan ilmu dan adab serta tuntunan. Biasa atau Istimewa, Merupakan sebuah istilah yang sering didengar dan hampir merefleksikan bagaimana arti sebuah pilihan dalam menjalankan hidup dengan segala konsekuensinya. Di dunia ini, kita bisa melihat sebuah pilihan pecundang, halal atau haram, serta istimewa atau biasa.
Dalam beberapa literatur sering dijelaskan jika orang istimewa pasti mendapatkan lebih banyak daripada yang didapatkan orang biasa, baik dalam hal materi, ujian maupun penghargaan.
Semakin tinggi ujian yang allah berikan, ketika meninggikan derajat seseorang, maka semakin berat ujian yang diperolehnya, itulah tanda sayangnya Allah kepada hamba-Nya.
Dimana seseorang dalam menghadapi kesulitan maupun kelapangan, tetap ada sebuah pilhan untuk menuju perubahan sebagaimana Allah firmankan dalam Q.S Al –Insyirah ayat 1-8.
Dengan kalimat mulia yang tercantum dalam “maka sesungguhnyan bersama kesulitan ada kemudahan” (Q.S. Al Insyirah : 5).
Menanamkan kepada diri supaya bisa mawas diri dan dewasa dalam menjalankan kehidupan, karena hidup adalaha pilihan dan mempunyai konsekuensi serta resiko. Sebagai referensi dalam literatur lain bahwa menjadi istimewa butuh pengorbanan dan memerlukan kesabaran dan keteguhan karena istimewa berarti menjadi pusat perhatian.


Begitupun dengan para santri yang sedang mencari ilmu dalam perjuangannya meninggikan derajat dihadapan Allah. Mencari ridho Allah merupakan tujuan mereka, serta berjuang dijalan allah adalah menjalankan segala ilmu yang telah mereka peroleh selama di pondok pesantren.
Maka tidak heran jikapara santri memiliki keteguhan, kesabaran serta loyalitas dalam belajar dan mengamalkan.
Di hari santri ini, teringat sebuah nasehat dari KH. Hasyim asyari yaitu “bekerja dan berjuang bukan karena kedudukan, pengaruh ataupun kekayaan, tidak pula karena mengharap pujian dan sanjungan, melainkan semua itu dilakukannya demi kepentingan agama dan masyarakat”.
Mari bangun negeri dengan adab dan budi pekerti menjadi negeri yang paham bahwa ilmu menjadi manivestasi kemajuan bangsa dengan didorong oleh adab yang bertaqwa.

 

 

(DN.COM/evi_permatasari)

 

Pendaftaran Santri Baru