Ahad (27/9) Madrasah Diniyah Awaliyah mengadakan Samenan di Kampung Cipining. Samenan merupakan kegiatan rutin untuk kenaikan kelas. Istilah ini di Jawa Tengah sering dikatakan “karnavalan” atau istilah lain “akhiru as sanah”.

Samenan Madrasah Diniyah Awaliyah Pesantren Darunnajah Cipining

Biasanya kegiatan ini diawali dengan pawai keliling kampong, dengan bumbu-bumbu berbagai atraksi kesenian dan keahlian lainnya yang sengaja dipertontonkan di hadapan masyarakat untuk menghibur mereka.

Di samping menghibur mereka, juga sebagai perlombaan yang dinilai oleh juri dari penampilan siswa-siswi. Setelah pawai berakhir, ditutup dengan kegiatan tausiyah keagamaan dan pembagian rapor kenaikan serta hadiah.

Namun dalam samenan agak sedikit berbeda. Mereka menampilkan atraksi-atraksi dan unjuk kebolehannya hanya di panggung saja, tidak diawali dengan iring-iringan karnaval.

Rangkaian kegiatan samenan adalah aneka penampilan-penampilan oleh siswa/siswi Madrasah Diniyah dan ditutup dengan tausiyah keagamaan oleh seorang Da’i, disusul dengan pembagian rapor dan hadiah.

Samenan Madrasah Diniyah Awaliyah Pesantren Darunnajah Cipining

Pada tahun ini, menurut informasi dari Ustadz Budi Setiawan, selaku Kepala MDA, Samenan cukup meriah dan antusias orangtua/wali siswa begitu tinggi, sehingga lokasi yang disediakan untuk kegiatan membludak, tidak muat. Mereka rela berdesak-desakan demi untuk menghadiri acara.

Baik hadir untuk melihat putra-putrinya tampil di panggung, kemudian “menyawer” atau mendengar tausiyah keagamaan dari Ustadz serta mengambil rapor hasil dari belajar anak-anak mereka.

Sungguh pemandangan yang mengharu, bila tatkala bersekolah mereka seantusias seperti ini. Betapa tidak, banyak calon-calon generasi yang sudah jauh dari agama. Mereka hanya sekolah di pendidikan dasar saja, sedangkan materi-materi agamanya sangat minim, tidak sesuai dengan kebutuhannya.

Padahal informasi dari Bapak Sihabuddin, selaku Kepala Seksi PK Pontren Kemenag Bogor, bahwa kebijakan Pemerintah Jawa Barat materi-materi diniyah harus diintegrasikan dengan madrasah-madrasah atau sekolah-sekolah umum.

Tukasnya lagi, kenapa pendidikan agama harus diprbanyak porsinya, baik dari teori maupun praktiknya? Karena moral dan akhlak para peserta didik generasi bangsa mulai menyublim atau mendegradasi. Ini miris, bahkan jauh dari yang diharapkan sebagai generasi unggulan.

Mudah-mudahan dengan spirit Samenan anak-anak seusia mereka mau bersekolah dengan sungguh, mendalami ilmu-ilmu agama dan kelak dipraktikkan sehingga menjadi generasi bisa dibanggakan dan islami.

Dengan adanya kebijakan tersebut, diharapkan MDA Darunnajah Cipining bisa bekerjasama dengan SD-SD sekitar untuk mengadakan pendidikan diniyah. Baik itu yang diselenggarakan Darunnajah maupun swadaya masyarakat.

Yang terpenting adalah, pesantren dan masyarakat bahu-membahu mengentaskan kebodohan tentang agama terhadap putra-putrinya, sehingga kelak mereka akan menjadi muslim, bukan wujud atau kulitnya saja.[Wardan/Amins]

Recent Posts

Kunjungan Santri Darunnajah 14 Dalam Harbukfes 2024 di Untirta

Santri Pondok Pesantren Darunnajah 14 turut meramaikan Harbukfes 2024 di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta).…

5 hours ago

Membentuk Hafidzah Unggul

Di era modern ini, tantangan dalam menghafal Al-Qur'an semakin beragam. Godaan teknologi, lingkungan pergaulan, dan…

9 hours ago

Hadirilah!!! Halal Bihalal IKPDN Tahun 2024

Assalamu'alaikum Wr. Wb. 📢 UNDANGAN HALAL BIHALAL IKPDN PUSAT DAN CABANG TAHUN 2024 Dengan rahmat…

19 hours ago

Darunnajah Berqurban

PANITIA QURBAN PONDOK PESANTREN DARUNNAJAH JAKARTA بسم الله الرحمن الرحيم السلام عليكم ورحمة الله وبركاته…

20 hours ago

Membangun Dasar Hafalan Al-Quran sejak Dini

Di tengah perkembangan zaman yang semakin modern, pendidikan agama menjadi fondasi penting dalam membentuk karakter…

1 day ago

Menyemai Cinta dan Hafalan Al-Quran di Kota Hujan

Kota Hujan, sebuah julukan yang melekat pada Kota Bogor, Jawa Barat. Kota yang dikenal dengan…

2 days ago