Penilaian Tim Kopertais II Wilayah Jawa Barat dan Banten terhadap proposal pengajuan perizinan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Darunnajah Cipining Bogor disampaikan langsung oleh dua petugas yang hadir dalam visitasi ke lokasi STIT pada Ahad, 15 April 2017 lalu.
Kedua tim visitor dimaksud adalah bapak Drs. Nashiruddin, M.A dan bapak Drs. Tamami, M.A. Mereka tiba di Darunnajah sekira pukul 08.30 wib yang disambut Kepala STIT, ustadz Musthafa Zahir, M.Ag, Ketua Umum Yayasan Darunnajah, KH. Saefuddin Arif, S.H., M.H. beserta para pengelola dan dosen STIT.
Bapak Nashiruddin menyampaikan apresiasi kepada tim inisiator pendirian STIT yang bertemu dengannya pada awal Maret 2017 lalu. “Dari sisi alokasi waktu sebenarnya sudah agak mepet. Namun melihat semangat para syubbanul yaum maka saya mendukung usaha pendirian STIT ini!” ungkapnya di dalam mengawali sambutan Kopertais dalam visitasi itu. Bahkan beliau secara teknis juga mengajarkan ATM (Ambil, Tiru, Modifikasi) terkait pembuatan proposal dimaksud.
Masih menurut bapak Nashiruddin bahwa di wilayah Jawa Barat dan Banten ini tidak kurang dari 119 perguruan tinggi yang sudah berdiri dan menjadi binaan kopertais II.
Adapun terkait proposal bapak Nashiruddin menyampaikan beberapa masukan terkait beberapa hal antara lain: pencantuman PMA no 3, sebaran mata kuliah, studi kelayakan calon mahasiswa berbasis riset dan ketersediaan dosen yang matching serta linier.
Adapun bapak Tamami lebih detail menyoroti hal-hal teknis seperti terkait KKNI, akses pendidikan untuk masyarakat luas, penajaman visi, pengembangan ilmu pengetahuan, SKS, kurikulum, hingga tentang usulan mata kuliah praktek dan manajemen kelas untuk prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
Secara umum, kedua nara menyatakan salut atas kesemangatan tim inisiator dan pembuat serta pengajuan proposal. Mereka juga menyatakan bahwa viaitasi ini berfungsi untuk mengkonfirmasi apa-apa yang sudah termaktub dalam proposal. “Secara umum proposal ini saya nilai di atas rata-rata, dibandingkan dengan yang lainnya!” ungkap bapak Tamami.
Seusai perremuan, kedua visitor diajak melihat langsung ruangan kuliah dan sebaginya. Tampak mereka puas dengan kondisi bangunan dan ruangan yang disiapkan.
Jika rekomendasi dari Kopertais II sudah didapat, maka tim inisiator akan segera mengajukan proposal kembali ke Kementrian Agama Republik Indonesia yang akan dilanjutkan dengan visitasi dari Kemenag sekira pada bulan Juli 2017. (wardan/mr. mim).