Saat libur telah usai, santripun kembali ke Pesantren untuk melakukan aktifitas rutinnya ngelmu dan ngibadah.
Ahad (3/1) kegiatan di Pesantren Darunnajah Cipining adalah menyambut para santri yang baru tiba dari libur semester gasalnya.
Mereka secara teratur, sesuai dengan waktu datangnya dicek satu persatu tentang kartu perizinannya, barang-barang bawaannya, dan buku yang akan diwakafkan untuk perpustakaan pesantren.
Dalam rangkaian kegiatan itu, ada hal menarik, yang sebelum-sebelumnya belum pernah ada. Ternyata surat perizinan santri Pesantren Darunnajah Cipining sudah komputerisasi.
Setiap santri yang telah tiba, maka dia wajib menyerahkan kartu perizinannya yang sudah memakai barcode. Jika tidak menyerahkan surat tersebut atau telat menyerahkannya, maka tercatat terlambat tiba di pesantren.
Sistem komputerisasi di Pesantren Darunnajah Cipining, berlahan tapi pasti akan terus dikembangkan, sebab pada prinsipnya “pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam” harus mau dan mampu merespon segala perubahan-perubahan, entah itu sosial, budaya, politik maupun teknologi.
Hal serupa, selain dari data santri adalah sistem laporan bulanan sudah menggunakan komputerisasi. Setiap guru tidak perlu repot-repot lagi untuk merekap absensi kegiatan bulanannya, setiap awal bulan berikutnya laporan sudah siap diprint oleh admin.
Langkah-langkah tersebut akan terus dijalankan, dikembangkan, diperbaiki dan dievaluasi. Kelurangan-kelurangannya terus diperbaiki dan diperbaharui, dan sistem tetap berjalan.(WARDAN/Mr. Song)