Sebuah kesyukuran bahwa tahun ini ada satu alumni Darunnajah 2 Cipining Bogor yang berhasil meneruskan studi ke Maroko. Mahasiswa baru tersebut adalah Muhammad Fariz Khairul Fazri. Ini adalah kali perdana untuk tingkat S1. Beberapa tahun silam telah terlebih dahulu ada Sholehudin yang berhasil lulus S2 di Maroko setelah sebelumnya menyelesaikan S1 di Al Azhar Mesir.
Berikut ini informasi lengkap yang disampaikan Fariz kepada reporter WARDAN :
Our First Journey
هذا من فضل ربنا ليبلونا نشكر ام نكفر Kalimat ini mungkin yang pertama kali kami ungkapkan pada hari itu. Tepatnya Kamis, 22 September 2016. Kami sebagai 15 orang penerima beasiswa pendidikan sarjana di Kerajaan Maroko tahun 2016 akhirnya berkumpul untuk prosesi pelepasan di Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Sebelumnya, kami yang dinyatakan sebagai penerima beasiswa telah melewati proses seleksi terlebih dahulu pada tanggal 19 Mei 2016 lalu. Peserta seleksi tahun ini tercatat sebanyak 750 peserta yang dilaksanakan di 10 tempat dari berbagai kota di Indonesia. Adapun peserta yang terpilih untuk mendapatkan beasiswa sebanyak 15 peserta, sebab itulah kami bersyukur karena mendapat nikmat dari Allah untuk dapat menuntut ilmu di Negeri para Ulama.
Hampir 2 (bulan) kami menunggu untuk keberangkatan. Akhirnya informasi itu tiba bahwasanya tanggal 22 September 2016 adalah hari keberangkatan kami menuju Kerajaan Maroko. Pada hari itu kami beserta keluarga dan rombongan pergi menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk persiapan keberangkatan. Pukul 12.45 Seluruh peserta penerima beasiswa telah berkumpul di Bandara International Soekarno-Hatta tepatnya di terminal 2 F gate 4. Selesai melaksanakan ibadah shalat dzuhur perwakilan kementrian agama memberikan pengarahan kepada kami sebelum jadwal keberangkatan tiba. Pukul 14.25 kami berpamitan dengan keluarga dan sahabat karena pada saat itu kami harus melakukan check in. Selama proses tersebut suasana menjadi haru biru karena titik awal perjuangan kami segera tiba. Kami harus berhijrah sementara selama 3 (tiga) tahun ke depan untuk berjuang di tempat yang asing bagi kami, bahkan kami pun belum mengenal dekat satu sama lain. Selama itu kami harus berpisah dengan keluarga dan sahabat untuk sementara. Pukul 16.30 WIB Pesawat yang kami naiki lepas landas (take off) menuju Bandara International Changi Singapura untuk transit.
Tepatnya Pukul 19.35 waktu Singapura kami tiba di Bandara International Changi. Setibanya di sana kami langsung mengurus masalah keimigrasian dan mengambil barang bawaan kami. Di sini kami akan menunggu waktu keberangkatan kurang lebih 7 (tujuh) jam karena waktu take off adalah pukul 02.25 dini hari waktu singapura. Selama menunggu kami gunakan waktu untuk istirahat dan melaksanakan ibadah shalat maghrib dan isya. Pukul 00.00 waktu singapura kami kembali melakukan check in. Pada proses check in kali ini kami mengalami sedikit kendala tepatnya masalah visa. Kami berangkat menuju Maroko tanpa visa karena memang Indonesia bebas visa untuk berkunjung ke Maroko dan sebaliknya. Namun pihak bandara mempermasalahkan itu. Saat itu keadaan mulai mengkhawatirkan karena kami pergi tanpa pembimbing dan tanpa membawa dokumen apapun tentang resminya kami sebagai penerima beasiswa. Namun akhirnya kami terus berusaha berkomunikasi dengan pihak Bandara dan akhirnya kami diizinkan untuk check in setelah pihak Bandara medapat info langsung secara resmi dari kerajaan Maroko. Pukul 02.25 dini hari waktu singapura kami lepas landas menuju Bandara Internasional Hammad Qatar untuk transit. Perjalanan menuju Qatar kami tempuh selama 8 (delapan) jam, tepatnya pukul 06.00 waktu Qatar kami tiba di Bandara International Hammad Qatar. Setibanya kami di Bandara langsung melaksanakan ibadah shalat subuh dan istirahat sejenak menunggu waktu keberangkatan. Pukul 07.30 waktu Qatar kami lepas landas menuju Tujuan akhir kami yaitu Bandara International Muhammad Khomis Casablanca Maroko.
Perjalanan menuju maroko kami tempuh selama 8 (delapan) jam. Jum’at, 23 September 2016 Pukul 12.30 waktu Maroko kami tiba di Bandara International Muhammad Khomis Casablanca Maroko. Sesaat kemudian kami langsung mengurus keimigrasian untuk check pasport dan mengambil barang bawaan kami. Di Bandara kami disambut oleh ketua PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) Maroko dan rombongan. Setelah itu kami bersama-sama menuju ibu kota Rabat untuk proses administrasi dan orientasi selama 3 (tiga) hari.
Alhamdulillah, kami tiba di Maroko dengan keadaan selamat. Kami mohon do’a agar kiranya Allah meridhoi langkah kami berhijrah ke tempat ini untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan dapat menjadi manfa’at bagi sesama. Aamiin.
Rabat, 27 September 2016 Pukul 10:48 GMT
Muhammad Fariz Khairul Fazri.
Semoga Fariz bisa selesai studi dengan tepat waktu dan dengan hasil maksimal, serta menjadi pembuka pintu gerbang bagi adik-adik kelasnya untuk studi di Maroko. (mr. mim).