Oleh Ustadzah Sri Purwati, S.Pd.I. (Supervisor Pendidikan Anak Usia Dini/PAUD Darunnajah 2 Cipining Bogor)
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan aspek yang sangat penting bagi anak usia 0-6/8 tahun. Masa anak-anak ini sering disebut dengan golden age atau masa-masa keemasan pada diri anak-anak. Mereka mudah menyerap ilmu dan pengetahuan pada masa ini. Pada usia emas ini sangat penting untuk menstimulasi anak dengan pendidikan yang sesuai dengan perkembangan mereka, baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. Diungkapkan dalam kata mutiara bahwa “Belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu, sedangkan belajar setelah dewasa bagai mengukir di atas air”.
Apa pun yang diajarkan di masa usia dini akan melekat kuat dan senantiasa diingat oleh anak. Termasuk dalam pengenalan literasi pada anak usia dini. Literasi sudah harus dikenalkan pada masa usia mereka masih sangat belia.
Diharapkan anak mampu berkembang sesuai dengan stimulus atau rangsangan yang diberikan oleh pendidik maupun orang tua, stimulus yang baik yang menekankan pada intelektual, perasaan, keterampilan akan bermanfaat bagi mereka dan masa depannya.
Literasi merupakan ketetrampilan berbahasa atau kemampuan awal anak untuk mengeksplorasi diri mereka dalam melewati pertumbuhannya. Sangat penting mengenalkan literasi pada anak usia dini, diharapkan anak terampil dan memahami kata-kata yang diajarkan pendidik maupun orang tua. Literasi erat kaitannya dengan perkembangan anak usia dini, dimana masa ini sangat penting membantu mereka memahami lingkungan sekitar. Literasi pada anak usia dini ini menerapkan serta mengedepankan literasi berbasis bermain. Dunia anak-anak identik dengan bermain, dengan metode ini diharapkan anak mampu berliterasi sesuai umumnya.
Literasi pada anak usia dini mempunyai konsep yang berkelanjutan dengan proses yang dinamis, keingin tahuan (rasa ingin tahu), daya pikir, kemampuan berbahasa hingga baca tulis. Beberapa alasan mengapa literasi pada anak usia dini sangat penting:
a) Dengan literasi akan tuntas minat keaksaraan.
b) Mempersiapkan kemampuan baca, tulis, dan berhitung ke jenjang pendidikan dasar.
c) Mengoptimalkan kecerdasan anak dalam bidang akademik, emosional, dan spiritual.
d) Meningkatkan kemampuan anak berfikir logis.
e) Membantu anak memahami orang lain di lingkungan.
6 Literasi Dasar yang perlu dikenalkan pada PAUD
1) Mengenal literasi baca tulis.
Pada pendidikan Anak Usia Dini pengenalan literasi baca tulis dapat dilakukan dengan berbagai macam metode. Salahs satu metode pengenalan huruf abjad misalnya bisa dilakukan dengan bermain kata/huruf. Dapat pula dengan menggunakan bahan yang ada di sekitar kita, dengan biji-bijian membentuk huruf atau batu kerikil dengan membuat bentuk awalan nama anak. Bisa juga dengan belajar merangkai puzzle huruf, belajar mengenal alat peraga dan masih banyak lagi.
2) Mengenal literasi numerasi.
Pengenalan literasi numerasi pada anak usia dini merupakan numerasi awal yang mengacu pada pengenalan matematika yang diperoleh saat usia dini. Konsep mengenal matematika sedehana seperti mengenal bentuk, bagun dan praktik menghitung benda nyata. Literasi numerasi berkaitan dengan keterampilan mengenal angka dan matematika sederhana.
3) Mengenal literasi sains/ilmiah.
Kegiatan anak ini berhubungan dengan informasi melalui kegiatan lingkungan sekitar kita (kegiatan ilmiah). Anak mengenal hewan yang ada disekitarnya, anak mengamati tanaman yang ditanam dan tumbuh setelah beberapa kali disiram, dan juga mengamati cara merawat tanaman agar tumbuh dengan sempurna.
4) Mengenal literasi digital.
Pada literasi digital ini anak dikenalkan pada hal yang berhubungan dengan teknologi digital. Penting bagi anak bagaimana cara menggunakan teknologi digital ini dengan baik, orang tua perlu untuk mendampingi anak dalam hal literasi digital ini (menemukan konten yang mengedukasi). Anak di zaman milenial ini sepertiny sudaah sangat akrab dengan digitalisasi, namun perlu diarahkan oleh orang tuanya agar teredukasi dengan baik dan positif. Jangan samapi anak-anak yang masih sangat belia mengenal konten-konten yang negatif yang akan merusak perkembangan mental dan perilaku mereka.
5) Mengenal literasi finansial.
Literasi ini berhubungan dengan keterampilan anak secara efektif dan efisien menggunakan uang. Misalnya bermain peran dalam bertransaksi, mengajak mereka ke supermarket, pasar, dan sebagainya. Membiasakan anak menabung supaya dapat tertanam karakter suka hemat dan pentingnya menabung.
6) Mengenal literasi budaya dan kewarnegaraan.
Mengenal literasi budaya untuk membentuk karakter anak sesuai Pancasila, untuk memahami terhadap budaya Indonesia, mengenal kemajemukan bangsa dan kebhinekaannya. Di Indonesia ada bermacam-macam budaya, bahasa, suku, agama, adat, dan lain-lain.
Karakter menghargai perbedaan, menghormati orang lain, menghargai orang lain harus ditanamkan pada diri anak sedini mungkin agar muncul sifat dan sikap toleransi. Caranya bermacam-macam, misalnya anak mendengarkan cerita yang dibacakan oleh guru maupun orang tua. Bisa juga dengan mengajak anak-anak ke Taman Mini Indonesia Indah, atau tempat wahana rekreatif edukatif lainnya.