Syurga (tidak diragukan lagi) merupakan tempat yang didamba oleh setiap muslim. Setiap ibadah yang dijalani, tak dapat dipisahkan dari motivasi karena mengharapkan surga Allah I, tempat yang penuh kenikmatan abadi, yang Allah I pernah ditunjukkan kepada Nabi Muhammad e saat Isra’ Mi’raj. Namun tentu tidaklah mudah untuk mendapatkan surga. Konon, amal shaleh pun tidak akan mampu untuk menebus harganya surga. Karena Syurga hanya dapat dibeli dengan jiwa yang gugur dijalan Allah I (Syahid), dan kita tidak akan memperoleh surge kecuali Allah I Ridho kepada kita dan mengampuni dosa-dosa kita.
Namun ternyata ada beberapa golongan yang dirindukan oleh surganya Allah I. Amat beruntung mereka, dikala orang berlomba-lomba mendapatkannya, surga malah mengharapkan mereka memasukinya. Aduhai betapa beruntungnya. Siapakah mereka? Pertanyaan ini pernah diangkat olah Ustadz Katena PG, S.Pd.I dalam Pengajian santri Non TMI pada bulan Ramadhan di Masjid Jami’ Darunnajah Cipining. Beliau menyampaikan bahwa Orang yang dirindukan Surga itu ada 4 golongan, mereka adalah;
1. Orang yang suka membaca Al-Qur’an
2. Orang yang pandai menjaga lisan
3. Orang yang memberikan nafkah kepada orang yang kelaparan
4. Orang yang berpuasa di bulan Ramadhan
Subhanallah, hati kita bergetar. Digoncang pertanyaan mungkinkah saya termasuk didalamnya? Berapa point yang kita miliki dari keempat kategori diatas? Ataukah kita malah tidak termasuk sama sekali? Semuanya akan kita ketahui jawabannya setelah melalui proses instropeksi diri. Semuanya akan kita ketahui setelah melalui jalan Muhasabah bin Nafsi. Marilah kita coba tujukan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada diri kita. Apa sajakah yang sudah saya lakukan untuk menghadap Illahi Rabbi? Amal apa yang dapat saya andalkan untuk mendapatkan surga? Dibandingkan para sahabat y, Tabi’in, Tabiu’t Tabi’in, dan orang-orang shaleh yang terlukis indah peribadinya dalam kitab sirah teladan, amat jauh sekali tertinggal.
Untuk itulah Pondok Pesantren Darunnajah bertekad mencetak Insan yang beriman, bertaqwa dan tentunya Dirindukan Surga. Mari kita coba melihat salah satu bagian aktivitas keseharian para santri Darunnajah Cipining. Ternyata membaca Al-qur’an merupakan aktivitas harian yang tidak pernah terlewatkan. Contohnya didalam setiap menunggu waktu shalat datang, biasa dilakukan dengan membaca Al-Qur’an. Juga saat setelah shalat Maghrib ada kegiatan pengajian membaca Al-Qur’an dan menghafal surat-surat pendek. Dan waktu-waktu tertentu yang terkait waktu (Malam Jum’at) dan sebab (Program Ibadah Amalia) lainnya.
Bagi santri yang ingin lebih intensive dalam mempelajari Al-Qur’an dan menghafalnya, ada wadah yang telah disediakan yang diberi nama dengan Program Tahfidzul Qur’an, atau program yang prioritasnya Menghafal Al-Qur’an. Bukankah menjadi dambaan semua orang tua memiliki putra/putri yang hafal Al-Qur’an? Seperti Para Sahabat y, mereka menyimpan Al-Qur’an dalam hati mereka, membasahi bibir mereka dengan bacaan-bacaannya, dan mereka sangat mulia karena akhlak mereka adalah akhlak Qur’ani. Sulit dibayangkan memang, ternyata santri Darunnajah Cipining termasuk orang-orang yang dirindukan surge menurut point pertama.
Sekarang mari kita lihat pada point kedua, menurut kaidah diatas, orang-orang yang dirindukan surga adalah orang yang menjaga lisannya. Memelihara ucapannya dari kalimat yang mengandung fitnah dan ghibah. Memelihara perkataannya dari kata-kata yang bathil dan sia-sia. Santri Darunnajah senantiasa mendapatkan pelajaran budi pekerti, termasuk dalam menjaga lisan. Dapat kita lihat dalam Mata Pelajaran Muthola’ah, diceritakan bahwa seorang penggembala kambing berteriak-teriak meminta tolong karena ada serigala yang memakan kambing-kambingnya. Namun setelah orang-orang berdatangan, si penggembala tersebut malah tertawa terbahak-bahak merasa senang karena orang-orang sudah bias dia tipu. Setelah kejadian tersebut sipenggembala tidak lagi dipercaya oleh orang-orang disekelilingnya. Bahkan sampai kambing-kambingnya benar-benar dimakan serigala, orang-orang tidak tergerak untuk menolongnya. Karena semua manusia sudah menduga, dia pasti berdusta lagi. Pelajaran moral yang dapat diambil adalah “orang yang sering berdusta tidak akan dipercaya”.
Yang ketiga, golongan manusia yang dirindukan surga adalah orang yang memberikan makan kepada orang yang lapar. Tradisi ini seringkali dapat kita temukan di Pesantren Darunnajah Cipining, terutama pada bulan Ramadhan. Para santri yang memiliki kemampuan lebih bekerjasama dengan santri lainnya untuk menyelenggarakan ifthar jam’iyah (buka puasa bersama). Biasanya yang di undang adalah para ustadz, kaum dhuafa, anak yatim dan santi yang lain. Seperti sabda Rasulullah e bahwa orang yang memberikan makanan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapatkan pahala puasa sama seperti orang berpuasa tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun.
Dan yang terakhir, orang-orang yang dirindukan surga adalah orang yang berpuasa di bulan Ramadhan. Alhamdulillah, bukan hanya kita saja di Pesantren Darunnajah Cipining, semua umat Islam yang beriman pasti melakukan puasa Ramadhan. Namun timbul pertanyaan? Puasa seperti apakah yang dirindukan oleh surga? Apakah Cuma menahan lapar dahaga saja? Rasulullah e dalam sabdanya;
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (ridha Allah), maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu” (HR. Bukhari).
Sedangkan tujuan puasa itu sendiri adalah membentuk Pribadi yang bertaqwa, seperti Firman Allah I yang tersirat dalam kitab suci Al-Qur’an;
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa.”
Kata Taqwa terdiri dari 3 huruf yaitu;
Ta, Tawadhu; Rendah hati, dengan puasa, kita dididik menjadi manusia berkepribadian yang rendah hati, tidak sombong dan takabur. menghormati dan menghargai sesama manusia.
Qaf, Qana’ah; Menerima apa yang telah diberikan, dengan kata lain; bersyukur. Allah swt berfirman bahwa Allah swt akan melipat gandakan mikmat orang yang bersyukur kepada Allah swt. sebaliknya kalau kufur, Allah swt mengingatkan kita akan azab-Nya yang sangat pedih di dunia dan akhirat.
Wa, Wara; orang yang mau menjauhkan dari perbuatan munkar. terpelihara dari yang haram dan makruh. ketiga pribadi ini tidaklah dimiliki kecuali bagi orang yang bertaqwa.
Alhamdulillah, Keempat indikator orang yang dirindukan surga Insya Allah dimiliki santri-santri darunnajah Cipining. Siapa sangka, sulit dibayangkan, dan diluar dugaan, bahkan mungkin kita baru sadar, ternyata santri-santri Darunnajah Cipining adalah orang-orang yang dirindukan surga.Syurga (tidak diragukan lagi) merupakan tempat yang didamba oleh setiap muslim. Setiap ibadah yang dijalani, tak dapat dipisahkan dari motivasi karena mengharapkan surga Allah I, tempat yang penuh kenikmatan abadi, yang Allah I pernah ditunjukkan kepada Nabi Muhammad e saat Isra’ Mi’raj. Namun tentu tidaklah mudah untuk mendapatkan surga. Konon, amal shaleh pun tidak akan mampu untuk menebus harganya surga. Karena Syurga hanya dapat dibeli dengan jiwa yang gugur dijalan Allah I (Syahid), dan kita tidak akan memperoleh surge kecuali Allah I Ridho kepada kita dan mengampuni dosa-dosa kita.