Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Pencerahan Dua Guru Besar

_*Catatan Penting Dua Guru Besar Dalam Silaturrahmi Kerja Daerah (SILAKDA) ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Orda Bogor Barat di Leuwiliang, 28 Agustus 2016.*_

_Prof. Dr. Didin Hafidudin (Direktur Paska Sarjana UIKA Bogor) :_

*Ciri dan ukuran seorang cendikiawan bukanlah pada gelar akademik atau titel namun Keberfihakan kepada kebenaran, kebaikan dan keumatan.*
*Umat Islam adalah umat yang paling adaptif dalam menjalani kehidupan karena memiliki dua sifat dan sikap terbaik: kesyukuran dalam kebahagiaan dan kesabaran dalam penderitaan. Sekiranya orang Indonesia mayoritas bukan orang muslim maka bangsa ini sudah bnagkrut karena silih bergantinya problemarika.*
*Umat Islam agar berjama’ah dalam ibadah dan juga perekonomian. Tiga tahun lalu ketika beliau berada di Turki menjumpai kenyataan bahwa Jama’ah sholat shubuh di masjid sangat ramai seperti sholat jum’at. Seusai rangkaian sholat subuh, mereka langsung menuju tempat kerja.*
*Keberhasilan program oleh satu organisasi massa Islam hendaknya menjadi keberhasilan umat Islam secara keseluruhan, demikian juga halnya dengan kegagalan suatu program organisasi.*
*Ada sebuah hadits prospektif yang mencerahkan bahwa orang islam yang kuat secara Aqidah, Ibadah, Mu’amalah, Ekonomi, Politik dan seterusnya lebih dicintai oleh Allah SWT.*

_Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M. Sc (Waketum ICMI pusat, Ketua ICMI orwilsus Bogor, Rektor IPB):_
*Prof. Dr. Ir. B. J. Habibie dan para generasi awal telah berhasil melahirkan ICMI agar eksistensi Islam dan Umat Islam diterima dan diakui oleh Negara dan Masyarakat luas. ICMI lahir pada saat maraknya Islamphobia. Boleh dibilang visi dan misi 25 tahun (etape/long march pertama) sudah berhasil. ICMI juga yang melahirkan Bank Mu’amalat, Takaful dan sebagainya. Kini tantangan etape /long march kedua yang tantangannya tidak lebih mudah.*
*Umumnya orang sibuk berorganisasi menjelang musyawarah daerah, musyawarah wilayah dan musyawarah nasional. setelah itu sibuk kembali ke urusan masing-masing. Maka sangat perlu dan harus pandai mencari alasan, agenda dan magnet untuk terus memastikan adanya komunikasi, konsolidasi dan kaderisasi.*
*Kondisi umat Islam di Indonesia kini dengan berbagai macam organisasi dan partainya bisa diibaratkan dengan banyaknya kolom tinggal diperlukan balok ikat dan jangan semua berebut menjadi tiang utama. Jangan semua merasa pintar dan pandai serta cakap menjadi pemimpin utama. Sangat diperlukan sinergi untuk membangun bangunan yang kuat dan kokoh.*
*Bersatu itu ibadah. Tidak cukup umat Islam hanya baik tapi harus hebat.*

*Dalam sesi dialog diulas tiga pesan KH. Soleh Iskandar :*
1. Jangan berhenti tholabul ilmu.
2. Jangan berhenti Silaturrahmi.
3. Jangan berhenti memperbaiki diri.*

_(dirangkum oleh Muhlisin Ibnu Muhtarom, peserta SILAKDA utusan Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining Bogor)._

Pendaftaran Santri Baru