Dalam islam iman adalah keyakinan tentang Allah, dari Allah kita berasal dan kepada Allah kita akan dikembalikan, bila keyakinan sudah mewujud berdasarkan dalil, maka seseorang akan kuat dalam kehidupannya, sebab ia akan mendasarkan segala sesuatu pada Allah SWT.
Iman akan bertambah kuat dengan ketaatan kepada Allah SWT dan akan berkurang dengan berbuat maksiat. Keimanan adalah suatu keyakinan yang tertanam dalam hati yang dibuktikan melalui sikap, tindakan, setiap manusia yang sepenuh hati beriman kepada Allah SWT memenuhi semua perintah-Nya dan menjauhi segala apa yang dilarang.
Tahapan keimanan dalam islam dibenarkan dalam hati yaitu keyakinan yang mendalam akan suatu kebenaran yang disampaikan. Diikrarkan dengan lisan yaitu dalam menyebarkan kebenaran. Kemudian diamalkan yaitu merealisasikan iman dengan mengikuti contoh Rasulullah SAW.
Dalam Ayat Al-Qur`an Allah berfirman: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram”. (Q.S Ar-Ra’d ayat: 28)
Adanya wabah pandemi corona ini bukan membuat manusia menjadi pasrah sepenuhnya, tanpa ada ikhtiar dan usaha maksimal, dan tidak boleh disikapi dengan rasa paling tahu dan paling benar. Dengan meneguhkan keimanan kita kepada Allah SWT dapat membuat diri seseorang memiliki daya tahan diri atau imunitas dari serangan virus. Setiap manusia yang dalam keadaan sehat jasmani dan rohaninya maka akan menjadikan imunitas dalam diri kebal dalam melawan berbagai mikroba: bakteri, virus, dan jamur.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meguhkan keimanan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam masa pandemi ini:
- Shalat tepat pada waktunya
- Tadabbur Al-Qur’an, mambaca dan memahami arti dari ayat-ayat Al-Qur’an
- Mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak dzikir dan berdo’a kepada Allah
- Memperbanyak shadaqoh, mencintai fakir miskin dan anak yatim
- Mengerjakan amal shaleh secara teratur dan meninggalkan kemaksiatan.
Dengan menguatkan iman maka akan menjaga imunitas tubuh, mengapa demikian, karena dapat dikatakan ketika keyakinan dan keimanan terhadap takdir Allah sangat kuat, maka lidahnya akan basah dengan dzikrullah, pikirannya akan fokus pada realitas hidup sehingga menimbulkan keoptimisan pada diri sehingga membuat imun dalam tubuh menjadi kuat karena keoptimisan, namun sebaliknya daya tubuh atau imunitas tubuh akan melemah jika pikiran di hadapin atas keraguan, kepasrahan, dan ketakutan yang mendalam.
(dn.com/Nafisah)