Suatu ketika, pernah terjadi gerhana pada zaman Rasulullah SAW. Maka, para sahabar ra. Ingin mengetahui amal apa yang dilakukan Rasulullah SAW atas kejadian tersebut. Para sahabat yang sedang sibuk dengan pekerjaanya pun segera berlari meninggalkan pekerjaanya untuk mengetahui amalan Nabi SAW atas kejadian itu. Bahkan, anak-anak kecil yang sedang berlatih memanah pun ikut berlarian meninggalkan kesibukan mereka, karena ingin mengetahui apa yang dilakukan Nabi SAW atas kejadian tersebut.
Rasulullah SAW mengerjakan dua rakaat shalat Kusuf yang sangat panjang raka`atnya sehingga sebagian orang mengikutinya sampai ada yang jatuh pingsan. Dalam shalat itu Nabi SAM menangis dan bedo`a, “Ya Rabb, Engkau telah berjanji bahwa Engkau tidak akan menyiksa mereka selagi aku masih berada diantara mereka. Dan Engkau pun tidak akan mengadzab mereka selama mereka sibuk dengan istighfar. Dalam surat Al-Anfal, Allah telah berjanji demikian :
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Artinya : “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengadzab mereka, sedang kamu berada diantara mereka. Dan Allah tidak akan mengadzab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (Al-Anfal : 33)
Kemudian Rasulullah SAW. Berkhutbahlah kepada para sahabatnya, “Jika kalian mengalami gerhana, baik matahari ataupun bulan, maka bersegeralah mengerjakan shalat. Jika kalian mengetahui keaadaan hari akherat sebagaimana yang telah saya lihat, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Jika terjadi demikian lagi seperti demikian , maka dirikanlah Sholat, berdo`a dan bersedekahlah.”