Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Kiai Jamhari: Wisuda Santri Cilik Membanggakan Dan Menyentuh Hati!

Pimpinan Pesantren menyampaikan sambutan dan arahan

Pimpinan Pesantren Darunnajah 2 Cipining Bogor, KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc mengawali sambutannya dalam Wisuda Tahfidz Al Qur’an Dan Gebyar Seni Santri Cilik dengan testimoni. “Tadi ketika saya masuk ruangan ini (aula kampus tiga), saya berfikir bahwa ini adalah program yang membanggakan dan menyentuh hati!”.

Bahkan beliau berterus-terang kepada hadirin bahwa beliau merasa iri, “Kita merasa iri karena pada zaman kanak-kanak dulu belum ada program seperti ini. Alhamdulillah, ini anak-anak sekarang sudah hafal juz 29, juz 30 dan surat pilihan seperti Al Mulk, Al Waqi’ah, Ar Rahman dan mungkin juga surat Yasin!”.

Kiai Jamhari juga mengungkapkan betapa beliau mudah terharu jika menyaksikan sesuatu yang luar biasa. Beberapa kali tampak beliau menyeka air mata dengan tisu.

Anak-anak, menurut kiai Jamhari, laksana gelas (tempat air) dan orang tua serta gurunyalah yang akan mengisinya. Gelas kosong tentu bisa diisi apa saja, maka kewajibam orang tua dan guru mengisinya dengan hal yang baik.

Anak itu suci maka orang tua agar mencarikan dan memilihkan lembaga pendidikan yang baik bagi mereka.

Bapak kiai juga menyampaikan sebuah kisah nyata yang menginspirasi pentingnya anak sholeh dan sholehah yang peduli kepada orang tuanya. Tanpa menyebut nama bapak kiai menceritakan sebuah keluarga yang anak-anaknya terbilang pintar dan jadi orang sukses. Namun karena kesibukan mereka sampai akhirnya mereka tidak tahu bahwa ibunya telah meninggal dunia beberapa hari lalu karena hanya tinggal bersama pembantu.

Bapak kiai melanjutkan sambutannya dengan menyampaikan fadhilah penghafal Al Qur’an yang antara lain akan memberikan Mahkota kepada orang tuanya serta syafa’at bagi keluarga pada hari Qiyamat kelak.

Beliau juga mencontohkan ada anak usia 4 tahun yang sudah hafal Al Qur’an dan ternyata memang usaha orang tuanya sudah mulai mengenalkan anaknya dengan Al Qur’an sejal masih dalam kandungan.

Berpijak dari fakta itu maka bapak kiai berazam agar pesantren kanak – kanak atau santri cilik akan menjadi pesantren penghafal Al Qur’an.

Sangat banyak keutamaan bagi para penghafal Al Qur’an. Bahkan kini banyak sekali beasiswa di perguruan tinggi luar dan dalam negeri yang menawarkan beasiswa khusus bagi Hafidz Al Qur’an.

Masa depan penghafal Al Qur’an dijamin akan cerah karena setiap satu huruf yang dibacanya akan diganti dengan sepuluh kebaikan.

Bapak kiai juga kembali menyamapikan motivasi bahwa rizki itu ibarat air yang mengalir di dalam peralon. Jika peralonnya bersih tanpa sumbatan maka akar lancar dan deras alirannya. Maka hendaknya diri kita terus dibersihkan dari noda dosa dan maksiat.

Bapak kiai juga brsyukur bahwa para santri cilik yang diasuh ustadz Imam Ghozali, S.Pd.I dan dewan guru lainnya betah di pesantren. Dalam satu tahun hanya ada satu atau dua yang pindah dan itu pun karena faktor orang tua yang pindah tempat kerja dan sebagainya.

Selamat & Sukses atas Wisuda Tahfidz Al Qur’an ke 3 dan Gebyar Seni Santri Cilik 2017!. (wardan/mr. mim).

Pimpinan Pesantren menyampaikan sambutan dan arahan

Pendaftaran Santri Baru