Hujan deras yang mengguyur pada malam itu membuat para santri dan santriwati Pondok Pesantren Annakhil Darunnajah 6 tidak dapat melaksanakan shalat Isya berjamaah di masjid. Untuk menjaga kekhusyukan ibadah sekaligus memastikan keamanan, shalat Isya berjamaah dipindahkan ke asrama masing-masing. Para musyrif dan musyrifah memimpin shalat sebagai imam, menciptakan suasana kekeluargaan dan kebersamaan di tengah cuaca yang kurang bersahabat.
Kegiatan shalat berjamaah di asrama tetap berlangsung dengan khidmat. Para santri mengikuti shalat dengan tertib dan penuh kesungguhan, meskipun dalam suasana yang berbeda dari biasanya. Sebelum memulai shalat, musyrif dan musyrifah memberikan nasihat singkat, mengingatkan para santri akan pentingnya menjaga ibadah di segala situasi. Hal ini menjadi momen yang mempererat hubungan antara santri dan para pembimbing, sekaligus menanamkan nilai kemandirian dalam menjalankan ibadah.
Keputusan untuk shalat berjamaah di asrama membuktikan fleksibilitas dan kesiapan pondok dalam menghadapi situasi tak terduga. Para santri merasa nyaman dan tetap dapat melaksanakan kewajiban ibadah dengan baik. Meski sederhana, shalat berjamaah di asrama memberikan kesan mendalam bagi para santri, memperkuat rasa kebersamaan dan semangat beribadah mereka di tengah hujan deras.
