Menjelang pelaksanaan Safari Dakwah (SAFDA) 2024, Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta mengadakan pembekalan intensif bagi 614 santriwati kelas 1-5 TMI. Rangkaian pembekalan yang berlangsung sejak Kamis (28/11) ini memfokuskan pada pengembangan keterampilan interaksi sosial dan teknik dakwah sebagai persiapan dalam berdakwah di tengah masyarakat.
Program yang akan dilaksanakan pada 4-6 Desember 2024 ini melibatkan 53 guru pembimbing yang akan mendampingi para santri di berbagai wilayah Jabodetabek. Materi pembekalan dirancang komprehensif, mencakup aspek fundamental dalam berdakwah dan berinteraksi dengan berbagai lapisan masyarakat.
Ustadzah Ana Mardiana, S.Sos. membuka sesi pembekalan dengan materi Bermain, Cerita, Menyanyi (BCM) dan tata cara bergaul dengan anak-anak. Metode ini dipilih sebagai pendekatan efektif untuk menyampaikan nilai-nilai Islam kepada generasi muda melalui aktivitas yang menyenangkan.
Pada kesempatan itu juga Ustadzah Emah Maziyah, M.Pd., membawakan materi Baca Tulis Al-Qur’an. Kemampuan ini menjadi fondasi penting khususnya bagi para santri yang akan menjadi dai-dai muda dalam membimbing masyarakat memahami Al-Qur’an dan Hadits.
“Dakwah bukan sekadar berbicara, tetapi seni menyentuh hati dengan kata-kata yang tepat,” ungkap Ustadzah Jusmidar, M.Ag., saat menyampaikan materi Retorika Berdakwah dan Berpidato pada Jumat (29/11). Beliau menekankan pentingnya pemilihan kata dan cara penyampaian yang tepat dalam berdakwah, serta membagikan kiat-kiat membangun komunikasi efektif dengan berbagai lapisan masyarakat.
Safari Dakwah tahun ini dirancang sebagai laboratorium sosial bagi para santri. Selama tiga hari dua malam, mereka akan membaur dalam kehidupan dan pengabdian masyarakat, menjalankan berbagai program mulai dari revitalisasi masjid hingga pemberdayaan majelis taklim.
Para santriwati akan mengamalkan ilmu mereka melalui berbagai kegiatan pengajaran di TPA/TPQ dan pengisian majelis ilmu. Tidak hanya itu, mereka juga akan menjalin silaturahmi dengan para tokoh masyarakat, membangun jembatan komunikasi antara pesantren dan umat.
SAFDA bukan sekadar kegiatan rutin tahunan di Darunnajah, melainkan realisasi nilai panca jangka, yakni pendidikan, pengajaran dan kaderisasi untuk melahirkan generasi yang memiliki kepekaan sosial dalam upaya t. Program ini menjadi momentum para santri mengasah jiwa dakwah mereka sekaligus membangun ikatan emosional dengan masyarakat.
Melalui pembekalan ini, Darunnajah berharap para santri tidak hanya mampu menyampaikan pesan dakwah dengan baik, tetapi juga dapat membangun hubungan yang baik dan bermakna dengan masyarakat. Safari Dakwah menjadi wadah pembelajaran nyata bagi santri dalam membentuk kader dakwah yang tidak hanya berilmu, tetapi peka terhadap lingkungan, bermanfaat dan berwawasan luas.