Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Indahnya Cinta

Derap langkah pasukan muslimin terhenti di bibir sebuah sungai. Kala itu, mereka terkepung oleh pasukan musuh. Tak ada jalan lain kecuali dengan menyebrangi sungai.

Sebuah komando dari panglima disambut dengan gerakan kaki mereka menyebrangi sungai itu. Arus sungai yang cukup deras membuat mereka harus berhati–hati. Sementara itu, pasukan musuh hanya melihat dari kejauhan. Ketika telah sampai di tengah sungai, tempat air milik salah seorang dari mereka terjatuh. Prajurit itu pun berteriak, ”Tempat airku! Tempat airku!”, Seketika teman di sampingnya pun berteriak untuk meminta tolong kepada yang lain.

“Tempat airku! tempat airku!”, serentak hampir seluruh pasukan meneriakkan hal yang sama. Setelah itu mereka semua menyelam mencari tempat air saudaranya. Hal itu disaksikan oleh oleh musuh–musuh mereka, sehingga Allah jadikan musuh–musuh itu gentar karena rasa ukhuwah dan cinta di antara kaum muslimin.

Maka, musuh pun berkata, ”Jika mereka rela melakukan hal seperti itu hanya karena tempat air salah seorang dari mereka yang terjatuh, apalagi jika kita membunuh  salah seorang dari mereka.”

Lihatlah, betapa cinta memiliki kekuatan. Lihatlah, gentarnya musuh–musuh Islam Karena rasa cinta yang ada di antara kaum muslimin. Dan lihatlah, dengan cintalah ummat ini akan berjaya sebagaimana dahulu.

Lemahnya rasa cinta dan ukhuwah kitalah yang menjadi salah satu penyebab kemunduran ummat ini. Air mata dan kesedihan kita atas apa yang terjadi pada saudara–saudara kita di Palestina dan Suriah serta negeri–negeri muslim yang lainnya, belumlah cukup untuk menjadi bukti kuatnya cinta kita, belumlah sebanding dengan cintanya para sahabat Rasulullah kepada saudara–saudaranya yang seiman.

Hasan bin Ali berkata, “Saudara kita lebih kita cintai dari pada keluarga dan anak–anak kita. Sesungguhnya, keluarga kita selalu mengingatkan kita pada kehidupan dunia, sedangkan saudara–saudara kita, selalu mengingatkan kita akan kehidupan akhirat”.

Maka dari itu, marilah kita perbaiki diri kita, cinta kita, dan ukhuwah di antara kita. Semoga Allah melimpahkan rahmatnya kepada kita berupa rasa cinta, sebagaimana para sahabat Rasulullah, orang–orang sholeh, dan cintanya para Syuhada’ dan orang–orang yang menyertai mereka di Syurga. Amien.

Wallahu a’lam bisshowab. [JANNAH].

Pendaftaran Santri Baru