Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Benarkah Cinta Itu Buta ???

Cinta adalah kesucian rasa yang terpatri didalam hati. Ia begitu indah, hebat dan dahsyat. Sehingga dengan keindahannya tak ada satupun icon yang mampu mewakilinya sekalipun itu istana sulaiman. Indahnya tak dapat dilukiskan oleh bentuk apapun .Cinta memberikan dimensi p pemikiran hidup yang membawa kita pada pendewasaan sikap, cinta taramat suci untuk ]disandarkan dengan kata buta,.

Walaupun kita terkadang berfikir betapa jahatnya sang cinta, dengan ketidak sopananya sang cinta masuk kedalam hati tanpa permisi, mengukir nama tanpa negoisasi, dan mengobrak-abrik hati dengan perasaan yang tak tentu kadang rindu, sedih, bahagia, kesal dan rasa lainnya. tapi ia begitu indah jika dimaknai dengan ketulusan serta penghambaan kita terhadap sang maha cinta.

Jika cinta itu buta dimanakah kebutaan itu terletak?

cinta hanyalah hasrat jiwa yang perlu dikendalikan oleh iman. Jika memang cinta itu buta yang buta bukanlah cinta tapi mata hati telah kehilangan kemampuan untuk menatap keabstrakan sebuah kebenaran, Sehingga mata hati tertutupi oleh syahwat-syahwat yang berlebihan dan merasuklah nafsu-nafsu syaitoniyah yang menghilangkan kendali iman. Dan kita mengatakan sebuah pengorbanan yang direalisasikan secara negatif itu sebagai pengorbanan karena cinta, Padahal cinta yang suci tak pernah menuntut keburukan sebagai pengorbanan,Cinta hanya butuh sebuah ketulusan.

Rasa cinta yang ditaburi oleh syahwat yang dituruti,itulah yang membuat diri hati jadi tak terkendali sehingga perasaan menjadi selalu terasa labil dalam menatap sang cinta, merasa kita akan kehilangan orang yang kita cintai padahal jika kita percaya kepada sang pengusa hati yang haqiqi yaitu ALLAH kenapa kita harus takut kehilangan harta cinta tersebut,jika kita yakin cinta itu akan datang bersama kebahagiaan mungkin kita akan menatap kedalaman itu semua, Karena setiap wanita adalah jelmaan tulang rusuk sang pria,Jadi jangan takut akan kehilangan safir cinta yang telah kita yang Allah titipkan ,karena Allah itu tau yang terbaik bagi hambanya yang selalu mencintainya.

Berpegang teguhlah pada konsep Rosululloh yang mengatakan : “cintailah seseorang sekedarnya karena bisa saja dia menjadi orang yang kamu benci,dan bencilah seseorang sekedarnya karena bisa saja dia menjadi orang yang kamu cintai “ ( HR. Tirmidzi )

Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai, kamar-kamarnya di surga nanti terlihat seperti bintang yang muncul dari timur atau bintang barat yang berpijar. Lalu ada yang bertanya, “siapa mereka itu?, “mereka itu adalah orang-orang yang mencintai karena Allah ‘Azzawajalla. (HR. Ahmad).

,Insya Allah jika kita memegang konsep rosululloh ini dan memiliki komitmen yang kuat terhadap kesuciaan cinta. Sungguh Allah akan menjamin bagi siapa saja yang mampu menjaga hatinya dari kekotoran jiwadengan cinta yang ditaburi oleh syahwat dan nafsu duniawi.

Karena orang yang mencintai hamba Allah karena Allah takkan pernah merusak hatinya dengan nafsu, karena orang yang mencintai karena Allah tidak akan mengotori jiwanya dengan syahwat syaitoniah. Hatinya akan senantiasa menjaga cinta dengan ketaatan kepada Allah.

Dan sungguh orang yang mencintai seseorang karena Allah adalah orang-orang yang akan merasakan manisnya iman seperti yang Rosulullah jelaskan dalam hadistnya yaitu “ tiga orang yang akan merasakan manisnya iman yaitu mencintai Allah dan Rosulnya melihi dari papun, Mencintai seseorang karena Allah, Dan membenci kekufuran sebagaimana ia benci dilemparkan kedalam api neraka.

Hanya orang-orang yang mendambakan manisnya iman, yang akan berusaha menjaga hatinya dari cinta yang tidak halal, dari pengorbanan cinta yang tak berlandaskan syari’ah. Jangan mengatas namakan Allah diatas cinta yang tak halal, bila ketidakhalalan cinta menuntutmu untuk melegalkan berpegangan, membolehkan berpelukan.sungguh Allah tidak ridho terhadap cinta yang tidak syar’i, kesyar’ian cinta hanya terletak pada pernikahan.

Jika belum mampu untuk menempuh jalan pernikahan maka jagalah cinta dengan ketaatan pada sang pencipta. Karena tak ada satu ayatpun dalam Al-Qur’an yang melegalkan seorang muslim untuk melakukan zina.

Orang yang menjaga hatinya dan menjaga kekhusyuan kepada Allah akan membiarkanlah takdir ALLAH yang berbicara tentang hatinya dan cintanya.meskipun memang kehidupan yang dijalani amatlah menguji komitmen,iman .serta mengikis ketulusan tapi hatinya tetap berpegang teguh akan cinta kepada sang pencipta cinta. senantiasa memerbaiki hati dan akhlaknya, dan berdo’a akan harapan yang diinginkannya. (Isqo)

Pendaftaran Santri Baru