Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Imam Tarawih Masjidil Haram Sampaikan Tausiyah Untuk Santri Darunnajah

Jum’at, 18 Oktober 2019/19 Shafar 1441, Fadhilatusy Syaikh Dr. Hasan bin Abdul Hamid Bukhari, Imam Tarawih Masjidil Haram dan Dekan. Darunnajah setelah salat maghrib berjamaah di Masjid Jami ‘Darunnajah.

Tausiyah yang disampaikan oleh Syaikh Dr. Hasan Bukhari membawa tema tentang ilmu, keutamaan-keutamaannya, persyaratan-persyaratan untuk memperoleh, serta adab-adabnya.

Pada awal tausiyahnya, Syaikh memberikan pertanyaan kepada seluruh santri, Siapakah Sahabat Nabi yang bertemu dengan Nabi hanya pada 3 tahun terakhir namun paling banyak meriwayatkan hadits? Pertanyaan tersebut dijawab oleh M. Zaidan Mujahid, santri kelas Intensif A TMI Darunnajah, yang menjawab sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu.

 

ثلاث يحتاج قبل وأثناء وبعد طلب العلم

يحتاج إلى السلاح والمفتاح والكفاح للوصول إلى النجاح

سلاح طلب العلم: النية الصادقة

مفتاح طلب العلم: الأدب

كفاح طلب العلم: الاجتهاد في العمل

Dalam menuntut ilmu, diperlukan 3 hal yang dilakukan sebelum, kompilasi dan setelah menuntut ilmu. senjata sebelum menuntut ilmu, kunci kompilasi menuntut ilmu dan perjuangan setelah menuntut ilmu. Senjata dalam menuntut ilmu adalah niat yang murni karena Allah ta’ala. Kunci dalam menuntut ilmu adalah adab. Dan Perjuangan membutuhkan ilmu sungguh-sungguh dalam mengamalkan ilmu yang telah didapat.

Syaikh Dr. Hasan Bukhari yang juga Pengajar di Imam Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, memberikan pertanyaan kepada para santri, pertanyaan-pertanyaan ini dijawab oleh para santri, baik santriwan dan santriwati.

Syaikh Dr. Hasan Bukhari menutup pertanyaan terakhir meminta santri untuk menjelaskan syair dari salaf:

نادى العلم العمل # فإن أجابه وإلا ارتحل

Ilmu mengundang untuk senantiasa diamalkan. Jika ilmu diamalkan maka ia terus ada, akan ditolak maka ia akan hilang.

Baca Juga “Masyayikh Ulama Hadits Dunia Kunjungi Pesantren Darunnajah

Pendaftaran Santri Baru