Rukun Islam dan Rukun Iman merupakan dua pilar utama bagi pemeluk agama islam di seluruh dunia. Rukun Iman sebagai dasar keyakinan dan Rukun Islam sebagai tiang utamanya. Di dalam rukun-rukun tersebut terdapat berbagai sendi-sendi agama yang harus dipenuhi oleh setiap muslim supaya keislamannya dianggap kaffah atau sempurna. Salah satu rukun yang harus dipenuhi adalah rukun islam ke-lima yang berbunyi: Kewajiban untuk naik haji bagi siapa saja yang mampu. Jadi, bagi seorang muslim yang sudah mampu; harta, jiwa, dan raga-diwajibkan atasnya untuk menunaikan ibadah haji di mekkah sebagai upaya untuk penyempurnaan agama.
Kitab suci al-Qur’an yang merupakan pedoman utama umat islam selain al-Hadits sudah menerangkan begitu banyak tentang perkara haji; perintah haji, tata cara berhaji, larangan selama berhaji, Hikmah berhaji, yang terangkum dalam surat Al-Baqoroh, Ali Imron, Al-Ma’idah, Al-Taubah, dan Al-Hajj. Ibadah haji mempunyai beberapa hikmah yang bisa kita ambil selain sebagai penyempurna agama; di antaranya adalah:
- Ikhtibar dari peristiwa orang-orang soleh
Tanah suci mekah merupakan tempat yang menyimpan banyak peristiwa sejarah orang-orang terdahulu; Para Nabi, Rasul, Sahabat, dan Sahabat. Pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa di Padang Arafah. Siti Hajar dan Nabi Ismail ditinggalkan di tengah padang pasir antara bukit shafa dan marwah. Pengorbanan Nabi Ibrahim menyembelih Nabi Ismail. Kita bisa mempelajari keteguhan dan kesabaran para utusan Allah di kota mekah tersebut.
- Saling Mengenal dan Saling Menasihati.
Di antara hikmah haji adalah kita bisa saling mengenal kaum muslim yang datang dari seluruh penjuru dunia. Kita juga bisa menyampaikan kebaikan dengan cara menasihati mereka tentang yang haq dan yang bathil.
- Mendapat ampunan dosa-dosa dan Balasan Jannah
Sesungguhnya barang siapa mendatangi ka’bah, kemudian menunaikan haji atau umrah dengan baik, maka niscaya Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya dan memberikan jaminan surga.
Itulah beberapa hikmah yang dapat kita ambil sebagai pelajaran dari rukun islam yang ke-lima.