RUNTUHNYA BISNIS OFFLINE DAN MENJAMURNYA BISNIS ONLINE di JAMAN NOW
Membicarakan tentang bisnis online merupakan hal yang sangat menarik, terutama kita yang hidup di jaman now. Apa- apa serba online, mulai dari pesan makanan, peralatan rumah tangga, alat-alat kecantikan, alat-alat elektronik hingga properti rumah tangga.
Orang jaman now mungkin sudah enggan dengan belanja langsung, terlalu lama dan menghabiskan banyak tenaga, biaya dan waktu. disamping itu kebanyakan orang yang belanja online juga dikarenakan gengsi, kok bisa? karena dengan belanja online kesannya lebih modern, lebih gaul.
Belanja online sudah menjamur, kita mungkin sampai hapal dengan iklan-iklan bisnis online yang ada di media-media, mulai dari radio, televisi atau sosial media(Instagram, Youtube, dll). Orang-orang mulai meninggalkan apa yang disebut dengan belanja offline atau belanja langsung kepasar atau ke mall.
Mindset orang-orang terutama di Indonesia, bahwasanya belanja online lebih simple, murah, cepat, tidak capek. hal ini disatu sisi indonesia terbuka dengan hal baru yang mempermudah, tapi analogi saya hal itu juga mempengaruhi pola pikir orang indonesia yang menginginkan segala sesuatunya serba praktis, akhirnya menjadi malas.
Di pungkiri atau tidak, kita semua kebanyakan pernah atau sering melakukan belanja online. Awal-awal saya mencoba belanja online, ragu karena takut ditipu, makanya saya belanja barang murah saja, dan alhamdulillah barangnya sampai walau ada cacat sedikit.
Belanja online itu seru dan asyik menurut sebagian orang, tapi ada juga orang-orang yang trauma dengan belanja online dikarenakan barang yang dipesan atau dibeli tidak sesuai, rusak atau bahkan tidak sampai kerumah pemesan(pembeli). Hal tersebut menjadi salah satu penyebab orang ragu atau tidak percaya dengan belanja online.
Memang segala sesuatunya ada positif-negatifnya termasuk bisnis online. Ada beberapa keuntungan dari belanja online yaitu:
- belanja online dapat dilakukan di rumah. tidak perlu ke mall atau pasar untuk membeli item yang dibutuhkan.
- ketika berbelanja dirumah, maka kita menghemat tenaga
- belanja online sangat mudah dilakukan, tinggal kunjungi situsnya, mencari produk dan membelinya.
- belanja online tidak membatasi waktu. kita dapat berbelanja kapanpun 24(jam) X 7(hari)
- kita tidak perlu pindah dari toko ke toko lain untuk mencari barang sejenis. Pilihan yang tersedia secara online sangat banyak.
- belanja di mall atau pasar sangat sulit membandingkan fitur dan harga produk.
- banyak situs yang menyediakan diskon dari waktu ke waktu untuk menarik pelanggan.
Dari sisi negatifnya belanja online yaitu:
- adanya jeda waktu antara pembayaran dan pengiriman produk.
- kita tidak dapat mencoba produk sebelum membelinya. Banyak oramg-orang yang suka mencoba-coba sebelum melakukan pembayaran. Fitur ini menjadi hilang karena kita membeli secara online.
- biaya pengiriman tinggi dan sering adanya tambahan biaya produk.
- modus pembayaran mungkin tidak aman. melakukan pembayran melalui debet atau kartu kredit mungkin merupakan modus transaksi yang rawan.
- kemungkianan kerusakan produk pada saat pengiriman tidak bisa di pungkiri. Dan memakan waktu bebrapa hari tergantung estimasi tempat.
- kemudahan belanja online akan menyebabkan shopaholic(gila belanja) menjadi tidak terkontrol akan keuangannya.
- jika terjadi kesalahan atau penangguhan maka akan menjadi lama penyelesaiannya, karena prosedur yang panjang dan bertele-tele.
- kita harus memiliki kartu kredit atau debet untuk melakukan pembayaran. Tidak senua website memberikan banyak pilihan untuk melakukan pembayaran terutama website Internasional.
- penipuan yang seringkali terjadi ketika berbelanja secara online.
Bisnis belanja online sudah menjamur dibanyak negara, seperti di Inggris, Amerika, China dll. Banyak perusahaan raksasa online, seperti Amazon, Alibaba dll. Omzet keuntungannya luar biasa, dan menjangkau banyak negara. Perusahaan yang didirikan oleh Jeff Bezoz(Amazon) tersebut sudah hampir menguasai bisnis online sejagad ini disamping juga ada perusahaan bisnis online dari negeri tirai bambu yaitu Alibaba.
Dilansir dari Tempo.co, bahwa Pertumbuhan penduduk Indonesia yang mulai berbelanja secara online atau e-commerce terus meningkat. Berdasarkan riset Google dan lembaga riset pasar asal jerman, GFK, berbelanjaonline merupakan sesuatu yang sudah umum di Indonesia.
Bahkan menurut Google angkanya mencpai 81 juta jiwa dari total pengguna internet yang mencapai 100 juta jiwa di Indonesia. “Sekarang belanja online tidak hanya dilakukan penduduk di kota-kota besar. Warga daerah juga sudah mulai melakukan transaksi belanja online, “kata Countre Industri Head Google Indonesian Hengky Prihatna, Selasa, 15 Agustus 2017.
Mengembangkan bisnis belanja online ini, menurut Hengky, merupakan peluang usaha baru untuk menggerakkan roda perekonomian. Berdasarkan hasil riset tersebut, Google merumuskan hal penting bagi konsumen online dari pelaku usaha dalam menjalankan bisnis e-commerce untuk mencari berbagai kelompok konsumen.
Berikut temuan Google dalam bisnis belanja online di Indonesia:
- Secara umum konsumen Indonesia mulai beralih metode pembayaran. Sekarang dengan semakin seringnya mereka berbelanja online, konsumen sudah mulai beralih dari bayar di tempat ke internet banking atau transfer ATM.
- Inovator(pendapatan lebih tinggi, namyak perngkat): 64 persen dari hasil riset google.
- Early adopters(pendapatan lebih rendah, banyak perangkat): 46 persen orang lebih suka mencari secara online menggunakan mesin telusur sementara 66 persen dapat terrpikat dengan harga murah.
- Gaptek(pendapatan lebih tinggi, satu perangkat): 36 persen lebih suka mendapatkan info langsung dari merk, tetapi lebih memilij membayar melalui ATM.
- Late blommers(pendapatan lebih rendah, satu perangkat): 58 persen mementingkan kemudahan dan 74 persen sangat mengutamakan harga murah.
Menghadapi masalah bisnis online itu tergantung bagaimana kitanya, kalau kita siap dengan hal itu, maka kita tidak akan tergerus dengan pola hidup yang konsumtif dan serba praktis. Sedikit saran agar memilih dan memilah terlebih dahulu situs online yang akan beli produknya, yaitu dengan melihat ulasannya.
oleh: Tanri Wicaksono
klik juga