Salah satu program Pondok Pesantren An-Nur Darunnajah 8, adalah program berbahasa Arab dan Inggris dalam percakapan sehari-hari. Dalam hal ini, santri dilatih agar bisa menjadi santri yang cakap berbahasa Arab maupun Inggris kapanpun dan dimanapun ia berada untuk berbicara kepada sesama temannya pada lingkungan Pondok Pesantren.
Untuk menunjang hal tersebut, maka dibuatlah wadah dengan suatu kegiatan mingguan untuk menambah wawasan para santri memperdalam kekuatan bahasa mereka. Adapun kegiatan tersebut adalah kegiatan “Percakapan” yang dimana dalam Bahasa Arab dapat disebut dengan Al-Muhaadatsatu (المحادثة) atau dalam Bahasa Inggris adalah Conversation.
Kegiatan ini dijadwalkan disetiap hari Selasa dan hari Jum’at seusai sholat subuh. Disini, para santri dikelompokkan sesuai dengan anggota kamar disetiap asrama, untuk berdiri berhadap-hadapan dengan teman lainnya dan dari situlah mereka akan bercakap-cakap dengan pasangannya dengan bahasa formal (Arab/Inggris) sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, tak lupa mereka juga dibimbing oleh para mudabbir (pengurus asrama), lalu Qismu Al-Lughah (Bagian Bahasa), dan juga LAC (Bagian Pembimbing Bahasa). Dalam satu bulan, terdapat pergantian bahasa formal, dengan hitungan dua minggu bahasa Arab, dan dua minggu setelahnya bahasa Inggris.
Hal ini dilakukan guna membangun masa depan santri pada bidang pendidikan. Mengapa demikian? Karena, hanya dengan bahasa lah kita akan mendapatkan ilmu-ilmu yang sebelumnya kita tidak ketahui. Namun selain itu, karena kita bisa berbahasa dengan belajar berbahasa di Pondok Pesantren, hasilnya kita juga dapat mempersiapkan diri kita pada masa yang akan datang untuk berkesempatan belajar di negeri orang. Tak heran, banyak sekali bahkan sudah menjadi kebiasaan para santri untuk melanjutkan studinya ke luar negri. Mereka dapat seperti itu karena menjalani kegiatan-kegiatan di Pondok Pesantren yang telah dirancang untuk menjadikan para santri cakap berbahasa.
Adapun selain muhadatsah, terselip banyak lagi hal-hal yang menunjang para santri untuk cakap berbahasa. Misalnya adalah kegiatan ilqo Mufrodat, Jasus Al-Lughah, Tasyji’ Al-Lughah, Mahkamah Al-Lughah, Kitaabatu Jumlah Mufidah, Insya Al-Usbu’i, Mahkamatu Al-Lughah, dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan lainnya untuk membangun bahasa santri.
Kesimpulannya, dengan adanya program tersebut para santri dapat terfasilitasi untuk lingkungan berbahasa guna menunjang mereka pula dalam cakap berbahasa asing.
(rfma)