Berbiacara Bahasa Arab dan Bahasa Inggris adalah kebiasaan para santri Darunnajah 2 Cipining setiap hari. Bahkan dua bahasa itu telah menjadi bahasa resmi pesantren.
Bagi mereka yang tidak menggunakan bahasa resmi pesantren sesuai dengan minggunya, maka akan dikenakan hukuman berupa membuat cerita menggunakan bahasa arab ataupun inggris dan masih banyak lagi hukuman yang dibuat secara mendidik.
Tetapi, semua paksaan itu sudah tidak lagi menjadi tekanan para santri, karena mereka sudah merasa asyik dengan melatih diri dalam berbahasa.
Nah, untuk sistem pembagiannya adalah, satu minggu menggunakan Bahasa Arab, satu minggu lagi menggunakan Bahasa Inggris, begitupun seterusnya selau ada perputaran bahasa.
Dan untuk minggu ini (Jum’at 25 Januari 2019) adalah minggu Bahasa Arab. Perubahan tersebut ditandai dengan adanya pengumunan yang disampaikan oleh Bagian Bahasa Oraganisasi Santri Darunnajah Cipining (OSDC) ditambahkan lagi dengan membunyikan sirine (bunyi toa yang khusus).
Program bahasa ini akan dan terus dikembangkan demi mencapai tujuan pesantren dalam menciptakan generasi IMAMA yang dapat bersaing dimasa yang akan datang.
Beberapa program yang sedang dikembangkan oleh pesantren, agar dapat berkompetisi dengan pendidikan luar selain akhlaq adalah, setiap santri dapat menguasai dasar-dasar komputer, setiap santri diharapkan dapat menguasai Bahasa Arab dna Bahasa Inggris serta setiap santri harus berkecimpung langsung dengan organisasi. (WARDAN/Mbafer)