Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Al-Mudarrisu Gazirul Maddah; Menjadi Guru yang Berpengetahuan Luas

Tes Minat Bakat Bagi Kelas 3 TMI Dan Kelas Intensive
Tes Minat Bakat Bagi Kelas 3 TMI Dan Kelas Intensive

Menjadi seorang pendidik berarti harus menjadi seseorang yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas. Sudah sepatutnya bagi seseorang yang menekuni dunia pendidikan untuk menjadi pribadi yang memiliki banyak ilmu yang tersimpan di dalam memori otaknya. Hal tersebut sangat bermanfaat dalam proses kegiatan belajar-mengajar di dalam kelas karena ia tidak hanya memberi pengetahuan kepada anak didiknya hanya berupa dari buku pelajaran saja tapi juga melalui berbagai pengetahuan yang telah ia simpan di dalam kepalanya. Ada sebuah kisah yang bisa kita ambil sebagai contoh dari frasa Al-Mudarrisu Gazirul Maddah tersebut.

Suatu ketika, Imam Ibnu Hambali didatangi oleh seseorang yang menanyakan tentang hartanya yang dipendam. Ia berkata, “Wahai Imam, sesungguhnya aku telah lupa di mana aku menguburkan hartaku. Maka dari itu sudikah kiranya engkau memberitahu di mana letak harta itu?”
“Pulanglah lalu shalatlah,” ucap Imam Hambali.
Orang tersebut segera pulang ke rumahnya dan seketika itu pula langsung menunaikan shalat. Di tengah-tengah shalatnya, tiba-tiba ia mengingat di mana ia menguburkan hartanya. Keesokan paginya, lelaki tersebut datang menemui Imam Hambali lalu berujar, “Bagaimana engkau mengetahui aku akan menemukan hartaku?”
“Setan tidak akan pernah lalai untuk mengganggu manusia ketika shalat.” jawab sang Imam.
Dari kisah di atas banyak kisah yang bisa dijabarkan. Siapakah Imam Ibnu Hambal tersebut? Beliau adalah salah satu dari Imam Madzhab yang empat dan bersanding dengan Imam ABu Hanifah yang merupakan pelopor dalam ilmu fikih dan membangun dasar-dasar dalam mempelajari fikih. Imam Malik;seorang guru besar hadits yang pertama kali menyusun hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam satu buku. Imam Syafi’i seorang ulama cerdas yang meletakkan rumus ilmu ushul fikih, sebuah rumusan yang membangun fikih itu sendiri.

Di mana Imam Hambali dilahirkan? di Baghdad, Irak pada tahun 164 H/780 M. Apakah Imam mazhab tersebung bernaung di satu wilayah? tidak, mereka tidak tinggal di satu daerah. Imam Maliki dari kota Madinah, Imam Abu Hanifah dari Kufah, dan Imam Syafi’i dari Gaza, Palestina. Apakah mereka terbagi-bagi menjadi beberapa kelompok? iya, mereka terbagi menjadi dua; Ahlu Hadits dan Ahlu Ra’yi. Imam Malik merupakan golongan ahlu hadits karena semua perkara selalu dikembalikan kepada dua pedoman utama umat islam yakni al-qur’an dan al-hadits sedangkan Imam Syafi’i merupakan Ahlu Ra’yi karena Beliau menetapkan suatu perkara selain melalui hadits tapi juga melalui analogi-analogi dalam menetapkan hukum tersebut.

Masih banyak point penting lainnya yang dapat diambil hanya dari satu pertanyaan utama: siapakah Imam Ibnu Hanbal tersebut? Itulah mengapa sudah seyogianya seorang guru sejatinya harus terus menambah perbendaharaan pengetahuan di dalam kepalanya supaya apa yang disampaikan di dalam kelas tidak melulu hanya terpaku pada teks saja. Supaya para peserta didik juga mendapatkan pengetahuan yang bukan hanya dari buku paket saja.

Pada hakikatnya, proses mengajari orang lain merupakan sebuah proses untuk mengajari diri sendiri. Sebuah proses yang sifatnya berlanjut tanpa pernah mengenal kata berhenti. Sebuah proses untuk mendapatkan ridho Ilahi.

 

Pendaftaran Santri Baru