Hai, para pembaca yang berbahagia artikel kali ini kita kita akan membahas tentang kenapa memilih pondok pesantren?. Baiklah sebelum kita masuk ke topik kita harus mengetahui apakah pondok pesantren itu.
Pesantren adalah sebuah pendidikan tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya.
Pondok Pesantren merupakan dua istilah yang menunjukkan satu pengertian. Pesantren menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana terbuat dari bambu. Di samping itu, kata pondok mungkin berasal dari Bahasa Arab Funduq yang berarti asrama atau hotel. Di Jawa termasuk Sunda dan Madura umumnya digunakan istilah pondok dan pesantren, sedang di Aceh dikenal dengan Istilah dayah atau rangkang atau menuasa, sedangkan di Minangkabau disebut surau.
Baik setelah kita mengetahui apakah pondok pesantren itu mari kita lanjutkan topik kita dengan mengetahui apakah tujuan kita untuk memasukkan anak kepondok pesantren:
- Agar mendapat dua disiplin ilmu sekaligus yaitu pendidikan agama
hukumnya Agar mendapat dua disiplin ilmu sekaligus yaitu pendidikan agama di samping pendidikan formal umum minimal tingkat SD/MI, SLTP (MTS/SMP) dan tingkat SLTA (MA, SMA, SMK). Menurut syariah Islam, orang tua wajib membekali anaknya dengan pendidikan agama dasar yang diperlukan untuk mengamalkan kewajiban agama. Apabila tidak, maka berdosa.
- Agar perilaku anak menjadi lebih baik
Agar perilaku anak relatif lebih baik karena adanya sistem pendidikan budi pekerti (akhlakul karimah) yang dilakukan lebih intensif di ponpes dibanding di luar pesantren. Walaupun penekanan pada pendidikan akhlak atau kepribadian budi pekerti luhur berbeda dari satu pesantren ke pesantren lain, namun semua sepakat dan berusaha meningkatkan budi pekerti santrinya.
- Menjadikan anak Sederhana, mandiri dan kreatif
Menjadikan anak mandiri, sederhana dan kreatif di pondok pesantren seorang anak di tuntut untuk hidup dalam serba kekurangan, di karenakan di pondok pesantren mereka hidup jauh dari orang tua maka mereka pun terpaksa harus memutar otak mereka agar dapat bertahan hidup di pondok pesantren dan juga agar dapat membahagiakan orangtua yang telah menyekolahkanya.
setelah kita mengetahui beberapa tujuan orang tua untuk menyekolahkan anak nya di pondok pesantren sekarang kita akan masuk ke topik pembahasan kita:
kenapa memilih pesantren untuk sarana pendidikan anak?
- Pondok pesantren tidak hanya mengajarkan kecerdasan intelektual, tapi juga ilmu agama yang bermanfaat untuk kehidupan mendatang.
Berbeda dengan sekolah umum, siswa di pondok pesantren tidak hanya diajarkan untuk mengejar kecerdasan intelektual (IQ). Pondok pesantren juga menekankan kematangan emosional dan spiritual (EQ & SQ). Selain matang secara logika, siswa di pondok pesantren juga memiliki kecerdasan mengelola emosi dan kebutuhan batin.
- Belajar di pesantren juga membuat ikatan kekeluargaan jadi lebih dalam. Rasa empati juga banyak ditempa di sini.
Jangan ragu terhadap ikatan kekeluargaan di pondok pesantren. Kehidupan bersama yang dijalani oleh para siswa, membuat mereka terbiasa untuk membangun atmosfer kekeluargaan dan mendidik rasa empati. Hal ini karena hubungan antar individu di pondok pesantren tidak hanya terjadi sewaktu pelajaran, tetapi juga kehidupan sehari-hari.
- Pondok pesantren menanamkan budaya menghormati guru.
Meskipun semua institusi pendidikan mengajarkan hal serupa, namun pondok pesantren membawanya ke level yang lebih jauh. Guru benar-benar dianggap sebagai orang yang menyampaikan ilmu. Tanpa guru, kehidupan manusia akan tersesat. Dan hanya di pondok pesantren, seorang guru benar-benar dihormati.
- Dengan hidup di pesantren, anak bisa terbiasa hidup hemat. Gak heran, kerasnya hidup di masa depan jadi lebih gampang dihadapi.
Anak pondok pesatren biasanya menghindari hidup foya-foya. Jangankan mau foya-foya, bawa uang berlebihan saja mungkin langsung diambil pengawas pondok. Hidup hemat dan susah pun haru dijalani. Dan istimewanya, saat ada rejeki lebih, anak pondok pesantren akan dipaksa untuk berbagi dengan siswa lain.
- Kerja keras adalah menu sehari-hari di pondok pesantren. Bukankah ini modal utama untuk menghadapi hidup?
Disiplin adalah menu rutin di pondok pesantren. Selain itu aktivitas fisiknya pun berbagai macam; olahraga, kerja bakti, pengabdian sosial dan lain-lain. Jangan bayangkan hidup di pondok pesantren cuma ngaji, sholat, tidur dan makan ya. Acaranya padat! Tidak lain dan tidak bukan tujuan adalah untuk menunjang kehidupan para santri di masa yang akan datang.
- Tempaan mental yang luar biasa membuat anak lebih matang dan jadi pribadi yang kuat.
Berpuasa, beribadah, kerja fisik, belajar adalah hal-hal yang dihadapi setiap hari. Konsistensi menghadapi aktivitas tersebut selama bertahun-tahun akan menempa mental menjadi baja. Mereka dipaksa untuk tidak mudah putus asa, tidak gampang galau dan cengeng. Gak heran, biasanya lulusan pondok pesantren punya kapasitas yang lebih besar untuk menjadi pemimpin.
- Anak pondok pesantren terbiasa dengan perbedaan yang sangat beragam. Gak ada kata egois dan keras kepala.
Perbedaan ekonomi, sosial dan budaya melebur atas nama belajar bersama karena semua anak di pondok pesantren itu akan belajar yang namanya ber bhineka tunggal ika yang memuat prinsip bersatu dalam perbedaan membuat semuanya menjadi baik!.
Baiklah dengan artikel diatas mari kita bersama sama memasukkan anak kita di pondok pesanten agar masa depanya terjamin sukses.
Fuadboy97@gmail.com