Rasulullah Muhammad SAW diutus ke muka bumi untuk menyempurnakan akhlak manusia, mendakwakan dan menegakkan agama islam. dalam proses penyebaran agama islam rasulullah melakukan banyak hijrah; baik secara lahiriah maupun batiniah. Rasulullah SAW adalah kekasih Dzat Yang Maha Memiliki Kehidupan. Beliau adalah figur nyata seorang pemimpin adil, penyayang, penyabar, rendah hati, dan bijaksana yang telah Allah SWT karuniakan untuk seluruh alam ini. Tanpa kehadiran Beliau mustahil manusia merasakan rahmat yang nyata dari Sang Pemilik Kehidupan. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Anbiya’ ayat 107 yang berbunyi:
dan tiadalah kami (Allah) mengutus engkau (Muhammad), kecuali untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.
Ayat di atas meyakinkan kita bahwa kehadiran Rasulullah di atas muka bumi ini merupakan sebuah rahmat yang telah Allah turunkan, tidak hanya bagi manusia saja, melainkan kepada seluruh alam semesta. Maka beruntunglah kita sebagai umat islam karena bisa merasakan nikmat islam dan nikmat iman yang telah Allah titipkan melalui Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wa sallam. Melalui perantara beliaulah kita bisa mengenal dan beriman kepada Allah SWT. Semoga keselamatan dan keberkahan selalu terlimpah untuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Dalam proses penyebaran agama islam di muka bumi, ada tiga macam hijrah yang telah Rasulullah SAW laksanakan; 1. Hijrah Insaniyah, 2. Hijrah Tsaqofiyah. 3. Hijrah Islamiyah. Ketiga macam hijrah tersebut saling berkaitan satu sama lain dan berlangsung secara berurutan. Berikut penjelasan ketiga jenis hijrah tersebut:
- Hijrah Tsaqofiyah
Masyarakat arab sebelum dilahirkannya nabi disebut sebagai masyarakat jahiliyah. Kondisi lingkungan arab pada masa itu sangat mengenaskan; berzina, berjudi, mabuk-mabukan, anak perempuan di kubur hidup-hidup, dan lain sebagainya. Keadaan yang demikian membuat Allah SWT mengutus seorang anak manusia yang di kemudian hari menjadikan bangsa arab menjadi bangsa yang maju dan beradab.
Atas izin Allah SWT Rasulullah SAW berhasil membentuk adab dan akhlak bangsa arab yang sebelumnya tidak menghargai menjadi menghargai hak-hak wanita arab, yang sebelumnya tidak santun menjadi santun dan menyanyangi anak-anak perempuan. Mereka meninggalkan perjudian, perzinaan, dan mabuk-mabukan setelah Rasulullah hadir di antara mereka. Kehadiran Rasulullah SAW benar-benar telah mengubah bangsa arab menuju bangsa yang sangat menghargai wanita dan berakhlak mulia.
Perpindahan budi pekerti dari akhlak yang buruk menjadi akhlak yang baik adalah salah satu tanda keberhasilan dakwah Rasulullah SAW di atas muka bumi khususnya di jazirah arab. Peradaban bangsa Arab menjadi maju karena kehadiran Rasulullah SAW. Hijrah pertama beliau bisa dibilang sangat berhasil.
- Hijrah Insaniyah
Hijrah yang kedua adalah Hijrah Insaniyah. Rasulullah SAW tidak pernah sekalipun menggunakan kekerasan dalam menyebarkan agama Islam. Beliau selalu menggunakan kasih sayang dan kelembutan dalam mengajak orang lain untuk memeluk agama Islam. Kita sudah mafhum pastinya bahwa ada begitu banyak kisah yang menggambarkan betapa lembut dan penyabarnya Rasulullah. Kelembutan dan kerendah hatian beliau membuat agama Islam identik dengan agama kasih sayang. Banyak dari kalangan para sahabat yang mengisahkan bagaimana cara Rasulullah berdakwah.
Tidak pernah sekalipun beliau marah meskipun ada anak kecil yang melempari beliau dengan batu, kencing di dalam masjid nabawi, ataupun ketika beliau diludahi oleh orang lain. Meskipun ada seorang yahudi buta yang selalu mengejek, beliau tetap memberikan bahkan menguyahkan makanan untuk seorang yahudi buta tersebut. Beliau adalah sebenar-benarnya suri tauladan dalam menyebarkan agama Allah di muka. Keteladanan beliau inilah yang membuat agama Islam menjadi lebih mudah diterima dan dianut. Beliau berdakwah bukan hanya melalui kata-kata melainkan dengan suri tauladan yang benar-benar nyata.
Sifat dan pembawaan beliau inilah yang telah mengubah wajah bangsa arab yang begitu keras menjadi bangsa yang lemah lembut dan penyanyang. Membawa bangsa arab dari bangsa yang berwatak batu menjadi bangsa yang penuh kasih sayang adalah salah satu tanda dari berhasilnya jenis hijrah insaniyah ini.
- Hijrah Islamiyah
Setelah menghijrahkan peradaban dan perawakan bangsa arab sesuai dengan hak-hak kemanusiaan, satu lagi jenis hijrah yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW, yakni Hijrah Islamiyah. Maksud dari hijrah ini adalah untuk mengajak bangsa arab masuk ke dalam agama Islam. Setelah memastikan betapa banyaknya bangsa arab yang masuk ke dalam agama Islam, beliau tetap berdakwah secara terus-menerus. Beliau tidak ingin kaumnya tidak hanya beragama Islam saja tapi benar-benar meyakinkan mereka untuk berserah diri kepada Allah SWT dan tidak meminta sesuatu selain dari-Nya. Inilah inti dari dakwah Rasulullah SAW di atas muka bumi ini.
Beliau menginginkan umatnya untuk tidak bergantung lagi kepada berhala-berhala atau manusia-manusia meskipun cobaan hidupnya begitu berat. Memastikan umatnya benar-benar beriman dan bertakwa kepada Allah adalah salah satu tugas yang diemban. Perjuangan meyakinkan umatnya untuk selalu yakin dan bertawakkal kepada Allah adalah perjuangan yang sangat berat. Namun atas izin Allah SWT beliau berhasil melakukannya. Hal ini dibuktikan dengan tegaknya agama Islam hingga saat ini meski Beliau sudah meninggal dunia. Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.
Singkat kata, meskipun kita tidak dapat bersua dan bertemu langsung dengan Nabi Muhammad SAW, kita tetap harus berusaha dan dengan sepenuh hati beriman kepada Allah dan Rasulnya. Syarat utama seseorang untuk masuk ke dalam agama islam adalah mengucapkan dua kalimat syahadat. Di lafadz yang kedua berbunyi; Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah Utusan Allah. Walaupun kita belum diperkenankan untuk menyerap ilmu langsung dari beliau tapi setidaknya hadits di bawah ini mampu meghibur kita.
Diriwayatkan dari Abu Jum’ah ra yang berkata “Suatu saat kami pernah makan siang bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan ketika itu ada Abu Ubaidah bin Jarrah ra yang berkata “Wahai Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adakah orang yang lebih baik dari kami? Kami memeluk Islam dan berjihad bersama Engkau”. Beliau shallallahu alaihi wasallam menjawab “Ya ada, yaitu kaum yang akan datang setelah kalian, yang beriman kepadaku padahal mereka tidak melihatku”. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad Ahmad juz 4 hal 106 hadis no 17017. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ad Darimi dalam Sunan Ad Darimi juz 2 hal 398 hadis no 2744 dengan sanad yang shahih.
Semoga shalawat serta salam selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.
ZA.