DARUNNAJAH.COM, BOGOR – Santri Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining merupakan pemuda masa kini. Sumpah Pemuda adalah salah satu peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia. Sumpah Pemuda merupakan hasil Kongres Pemuda Kedua yang dirumuskan pada 28 Oktober 1928 di Batavia atau kini dikenal sebagai Jakarta. Oleh karena itu masyarakat Indonesia merayakan hari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober untuk memperingati peristiwa itu.
Dalam menyonsong semangat sumpah pemuda, kegiatan belajar mengajar di Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining tetap berjalan seperti biasa dan tak ada waktu libur. Untuk membakar jiwa pemuda dan pemudi agar semangat dalam belajar menggapai impian dan cita-cita. Sehingga dapat membanggakan kedua orang tua, sekolah/pondok pesantren, agama, bangsa dan negara.
Darunnajah 2 Cipining pemuda dan pemudinya hafidz dan hafidzoh. Santrinya penghafal al-qur’an bukan lagi hanya sekedar membaca tapi menghafalkan. Dengan adanya pemuda dan pemudi yang hafidz dan hafidzoh memiliki karakter yang sopan nan santun, berakhlakul karimah, rendah hati, murah senyum, dan rajin beribadah. Dapat menimbulkan banyak hal positif di lingkungan sekitar.
Peristiwa Sumpah Pemuda menjadi satu tonggak penting dalam sejarah pergerakan nasional bangsa Indonesia. Kongres Pemuda Kedua merupakan kelanjutan dari kongres pertama yang berlangsung pada tanggal 30 Apri l- 2 Mei 1926. Kongres ini melibatkan seluruh organisasi pemuda di Hindia Belanda saat itu.
Momen itu sebagai cikal bakal bersatunya komponen pemuda dari berbagai latar belakang di Nusantara untuk terikat dalam sebuah nation-state atau bangsa.
Pasalnya Santri Darunnajah 2 Cipining kerap aktif dalam berbagai bidang seperti; hafidzul qur’an, pramuka, silat tapak suci, pidato 3 bahasa (Arab, Inggris, dan Indonesia), drama/sandiwara, puisi, marawis, hadroh, tarian daerah, dance, pantomime, sing a song, drum band, gymnastic, cerdas cermat, dan masih banyak lagi.
Tidak hanya aktif dan ahli diberbagai bidang Santri Darunnajah 2 Cipining juga termasuk mudah bergaul dengan siapa pun. Sehingga mendorong mereka untuk semangat dalam berkarya maupun berprestasi di luar atau pun di dalam pondok baik akademik dan non akademik.
(WARDAN/Bimbim)
