Sering muncul dalam benak kita, keinginan untuk pergi ke Palestina, Allepo,ataupun Afganistan sehingga jika kita meninggal di tempat tersebut akan di catat sebagai Mujahidin, orang yang berjihad di jalan Allah. Niat seperti itu memang baik, berarti kita menujukan keberanian dalam membela Islam walaupun harus bertaruh dengan Nyawa. Namun agaknya paradigma seperti ini harus sedikit dirubah, karena jihad fii sabilillah tidak hanya berperang dan membela Islam dengan menumpahkan darah, belajar ialah jihad fii sabilillah, malah belajar adalah perbuatan yang sangat mulia di sisi Allah.
Dalam konteks surat At-taubah ayat disebutkan bahwasanya :
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (QS At-taubah: 122)
Berjihad di medan perang memang baik, namun kita sebagai Muslim harus ada yang pergi belajar tentang Agama dan memperdalam Agama. agar nanti saat mereka pulang dari medan perang ada yang mengingatkan tentang Agama. Sesuai dengan Visi besar Darunnajah : “ mencetak kader-kader pemimpin umat yang mutafaqih fii diin dan mundziraul kaum (paham tentang agama dan dapat memberi peringatan kepada kaum Muslim)
Kemudian benar sekali jika dikatakan bahwasannya Belajar ialah jihad yang paling strategis untuk Zaman Sekarang. Karena di abad ke 21 ini kaum kafir bukan membatai kita dengan peperangan namun dengan memberikan doktrin-doktrin yang buruk sehingga melenyapkan keberanian jihad, keimanan serta Al-quran dalam dada seorang Muslim. Hal ini dinamakan gazwul fikr atau perang pemikiran. Jadi jangan pernah bosan untuk menuntut Ilmu dan membenahi akhlak yang mulai berantakan. Karena kita harus membela Allah dan Al-quran, bukan berarti Allah tidak mampu membela sendiri, Ia lebih dari mampu malah, namun agar Allah dan Al-quran kelak akan membela kita di hari akhir.